BAB IV
PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN
A.
Paparan Data
Data
penelitian yang diperoleh berupa data hasil observasi keaktivan, tes, dan
pencapaian ketuntasan belajar peserta didik dalam kegiatan belajar berlangsung
dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi dengan media audio visual.
Data
hasil observasi diambil dari hasil pengamatan pada saat proses pembelajaran
berlangsung yang digunakan untuk tingkat aktivitas peserta didik dan
efektivitas metode pembelajaran ini dalam meningkatkan pemahaman peserta didik.
Data tes ini ada dua yang pertama berupa tes tulis yakni, peserta didik
diberikan soal-soal dari materi tata cara pengurusan jenazah, yang kedua adalah
soal tidak tertulis yakni berupa pertanyaan lisan, menjelaskan, dan
mendemonstrasikan.
Data
yang dihasilkan dari kedua tes ini digunakan untuk mengetahui bagaimana
peningkatan pemahaman siswa sebelum metode dengan media ini diterapkan dan
hasil peningkatan sesudah diterapkan.
Dalam
penelitian ini untuk mendapat data pertama-tama peneliti melakukan survy ketempat, survey pertama kali ini
sebenarnya bersamaan pada saat peneliti melakukan PPL, karena penelitian ini
dibarengkan PPL dan satu tempat.
Untuk
melakukan penelitan ini diawal survey peneliti menemui kepala madrasah dan
setaf- setafnya khususnya guru mata pelajaran fiqih setelah mendapatkan izin
maka peneliti meminta data yang diperlukan yakni profil madrasah, struktur
organisasi, jadwal pelajaran siswa, daftar apsen siswa.
Dalam
pengambilan data ini peneliti dibantu oleh teman PPL yang menjadi guru PPL di
situ dengan mata pelajaran Fiqih materi tata cara pengurusan jenazah. Peneliti
bekerja sama dengan guru PPL dan guru bidang studi fiqih yakni, bapak Nur
Hafid.
Dalam
proses belajar mengajar guru PPL menerapkan metode dengan media yang diminta peneliti
dalam proses pembelajaran dan peneliti mengamati proses pembelajaran tersebut.
Selain itu peneliti juga melakukan wawan cara terhadap siswa kelas XB, dalam
wawan cara peneliti menanyakan tentang tanggapan siswa sebelum dan sesuai
metode ini diterapkan. Untuk mendapatkan data yang diinginkan peneliti,
peneliti mengadakan pengamatan terhadap siswa ketika proses belajar khususnya
ketika siswa memperaktekkan materi yang telah diberikan guru, peneliti juga
memberikan angket yang isinya berupa soal-soal dari materi yang diberikan, soal
evaluasi serta tanggapan siswa. Dari data data tersebut barulah peneliti dapat
menyimpulkan hasil penelitian ini.
B. Pera
Penelitian
- Wawancara
Dalam
pera penelitian ini dilakukan wawan cara dengan guru bidang study dan siswa,
dalam wawancara ini peneliti menanyakan apa metode dan bagaimana proses
pembelajaran di dalam kelas adapun informasi yang peneliti dapatkan dengan
adanya wawan cara ini sebagai berikut:
a. Metode
demonstrasi tidak dipergunakan di dalam kelas pada pelajaran fiqih ini.
b. Biasanya
guru hanya menyampaikan dengan penjelasan dan tanya jawab.
c. Alasan
tidak digunakanya metode demonstrasi karena murit dipandang cukup karna selain
di kelas murit sudah diberikan pembelajaran fiqih di diniah atau pondok.
- Observasi
Observasi
yang dimaksud dalam pera penelitian ini adalah langkah awal peneliti melihat
ruang kelas dan proses pembelajaran di dalam kelas dari observasi pada pera
penelitian inilah diambil asumsi-asumsi antara lain:
a. Proses
pembelajaran dengan tanpa menggunakan metode demonstrasi pada pelajaran fiqih
ini dilihat kurang mengena tujuan pembelajaran.
b. Siswa
dilihat tidak dapat memperaktekkan dengan benar.
c. Pembelajaran
di dalam kelas terlihat kurang aktif karna siswa hanya mendengarkan.
C. Hasil
Analisis Penelitian Siklus I
- Perencanaan
Pada
tahap ini peneliti memulai dengan menyusun jadwal penelitian, menyiapkan
perangkat pembelajaran, menyiapkan materi pembelajaran, menyiapkan angket atau
lembar soal evaluasi, menyiapkan media dan alat-alat pembelajaran. Adapun
kegiatan yang dilakukan di dalam tahap awwal ini sebagai berikut:
a. Menyusn
program pembelajaran dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (terlampir).
b. Menyiapkan
materi pembelajaran yang akan disampaikan sebagai materi dalam pembelajaran (terlampir).
c. Menyiapkan
perlengkapan dalam pelaksanaan tindakan seperti alat observasi keaktivan siswa
dalam tindakan (terlampir).
d. Menyiapkan
lembar kerja peserta didik (terlampir).
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan
program tindakan pada siklus I dimulai pada tanggal 11 November 2013 di kelas
XB MA Raudlatul Ulum II Putukrejo dengan jumlah siswa 21 peserta didik,
kesemuanya perempuan karena untuk kelas putra disendirikan yakni, kelas XA.
Dalam hal ini, peneliti dibantu guru bidang study dan guru PPL yang ditunjuk
sebagai observer.
Pada
tahap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas disesuaikan dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Sebelum guru melakukan tindakan
pembelajaran, guru membuat perencanaan sebagai berikut:
a. Guru
menyampaikan materi dengan media audio visual yang didalamnya terdapat video
pembelajaran yang berupa demonstrasi.
b. Murit
disuru melihat, mengamati video yang diputar oleh guru.
c. Murit
disuruh mencatat materi yang disampaikan.
d. Guru
memberikan tugas kepada murit-murit untuk memperaktekkan.
e. Guru
mengarahkan dan membimbing murit dalam peraktek.
f. Murit
melafatkan bacaan-bacaan yang telah disampaikan guru sebelumya yakni, bacaan
peraktek pengurusan jenazah.
g. Guru
memberikan pertanyaan-pertanyaan pada murit.
h. Guru
memberikan soal-soal evaluasi.
3. Observasi dan Evaluasi
Dari
hasil pengamatan tahap awal ini siswa terlihat cukup baik dalam memperhatikan
pelajaran yang disampaikan oleh guru, namun dalam memahami materi yang telah
disampaikan siswa masih terlihat kurang, itu terlihat ketika siswa disuruh tuk
memperaktekkan namun siswa masih agag kebingungan.
Hasil
observasi pemahaman pemahaman siswa akan materi yang diberikan terlihat masih
kurang itu terlihat dari nilai rata-rata siswa yang sebagian besarnya masih
rendah.
Pada
siklu ini dapat dilihat hsilnya sebagai berikut: peserta didik yang masuk pada
kategori sangat paham sebanyak 2 peserta didik atau 9.52%, peserta didik yang
paham sebanyak 2 peserta didik atau 9.52%, siswa yang masuk dalam kategori
cukup paham sebanyak 6 peserta didik atau 28.57%, sedangkan peserta didik yang
dianggap kurang paham sebanyak 11 atau 52.38%. Sekor peserta didik dapat
dilihat dalam tabel 4.1. berikut ini.
Tabel 4.1. Sekor penilaian
pemahaman peserta didik
No
|
Nama
Siswa
|
Sekor
|
Rata-rata
|
Kategori
sekor
|
1
|
Alviatul Khoiroh
|
80
|
65
|
Sangat paham
|
2
|
Atika Sari
|
65
|
65
|
Kurang paham
|
3
|
Dewi Masito
|
65
|
65
|
Kurang paham
|
4
|
Enik Hidayati
|
70
|
65
|
Cukup paham
|
5
|
Husnul Hotimah
|
65
|
65
|
Kurang paham
|
6
|
Hutjatul Wifdah
|
70
|
65
|
Cukup paham
|
7
|
Imroatul Mahmudah
|
70
|
65
|
Cukup paham
|
8
|
Juliati
|
75
|
65
|
Paham
|
9
|
Lutfiatur Rohmah
|
75
|
65
|
Paham
|
10
|
Marweh
|
65
|
65
|
Kurang Paham
|
11
|
Miftha Nuljana
|
65
|
65
|
Kurang paham
|
12
|
Mufida Lailatul Khumairoh
|
65
|
65
|
Kurang paham
|
13
|
Muflihatus Sholihah
|
70
|
65
|
Cukup paham
|
14
|
Nili Millati Izza
|
80
|
65
|
Sangat paham
|
15
|
Rina Husnul Qotimah
|
70
|
65
|
Cukup paham
|
16
|
Rumanatus Zainiyah
|
70
|
65
|
Cukup paham
|
17
|
Shoimatul Fitriyah
|
65
|
65
|
Kurang paham
|
18
|
Siti Aisyah
|
65
|
65
|
Kurang paham
|
19
|
Siti Aisyah b
|
65
|
65
|
Kurang paham
|
20
|
Zulfaya Isnun
|
65
|
65
|
Kurang paham
|
21
|
Faridatul Karimah
|
65
|
65
|
Kurang paham
|
JUMLAH
|
1365
|
1365
|
|
Berdasarkan
hasil penilaian tes peraktek , pemahaman siswa masih terlihat kurang dengan
nilai rata-rata 71 Dalam siklus ini siswa dites setelah diberikan pelajaran.
Peserta didik yang mendapat nilai yang sangat baik berjumlah 3 atau 14.28%,
peserta didik yang mempunyai nilai yang baik berjumlah 5 atau 23.80%, peserta didik yang mempunyai nilai yang cukup
baik berjumlah 7 atau 33.33%, sedangkan siswa yang kurang baik berjumlah 6 atau
28.57%. Nilai hasil penilaian tes peraktek tersebut dapat dilihat dari tabel 4.2.
berikut ini.
Tabel
4.2. Sekor demonstrasi peserta didik
No
|
Nama
Siswa
|
Sekor
|
Rata-rata
|
Kategori
sekor
|
1
|
Alviatul Khoiroh
|
80
|
71
|
Sangat baik
|
2
|
Atika Sari
|
70
|
71
|
Cukup baik
|
3
|
Dewi Masito
|
70
|
71
|
Cukup baik
|
4
|
Enik Hidayati
|
70
|
71
|
Cukup baik
|
5
|
Husnul Hotimah
|
65
|
71
|
Kurang baik
|
6
|
Hutjatul Wifdah
|
80
|
71
|
Sangat baik
|
7
|
Imroatul Mahmudah
|
70
|
71
|
Sangat baik
|
8
|
Juliati
|
75
|
71
|
Baik
|
9
|
Lutfiatur Rohmah
|
75
|
71
|
Baik
|
10
|
Marweh
|
75
|
71
|
Baik
|
11
|
Miftha Nuljana
|
65
|
71
|
Kurang baik
|
12
|
Mufida Lailatul Khumairoh
|
65
|
71
|
Kurang baik
|
13
|
Muflihatus Sholihah
|
70
|
71
|
Cukup baik
|
14
|
Nili Millati Izza
|
80
|
71
|
Sangat baik
|
15
|
Rina Husnul Qotimah
|
70
|
71
|
Cukup baik
|
16
|
Rumanatus Zainiyah
|
75
|
71
|
Baik
|
17
|
Shoimatul Fitriyah
|
65
|
71
|
Kurang baik
|
18
|
Siti Aisyah
|
70
|
71
|
Cukup baik
|
19
|
Siti Aisyah b
|
70
|
71
|
Cukup baik
|
20
|
Zulfaya Isnun
|
65
|
71
|
Kurang baik
|
21
|
Faridatul Karimah
|
65
|
71
|
Kurang baik
|
Jumlah
|
|
1491
|
1491
|
|
Untuk
mengetahui hasil belajar siswa dan pemahaman siswa maka selain tes diatas
peneliti menggunakan tes formatif atau tes tulis, adapun hasil tes tulis
tersebut adalah: siswa yang mempunyai nilai sangat baik berjumlah 1 orang atau
4.76%, siswa yang bernilai baik berjumlah 5 orang atau 23.80%, siswa yang
nilainya cukup baik berjumlah 12 orang atau 57.14%, sedangkan siswa yang
nilainya masih dianggap kurang berjumlah 3 orang atau 14.28%. Nilai tersebut
dapat dilihat dalam table 4.3. berikut ini.
Tabel
4.3. Hasil tes formatif siswa
No
|
Nama
Siswa
|
Sekor
|
Rata-rata
|
Kategori
sekor
|
1
|
Alviatul Khoiroh
|
70
|
67.6
|
Cukup baik
|
2
|
Atika Sari
|
70
|
67.6
|
Cukup baik
|
3
|
Dewi Masito
|
75
|
67.6
|
Baik
|
4
|
Enik Hidayati
|
75
|
67.6
|
Baik
|
5
|
Husnul Hotimah
|
80
|
67.6
|
Sangat baik
|
6
|
Hutjatul Wifdah
|
70
|
67.6
|
Cukup baik
|
7
|
Imroatul Mahmudah
|
70
|
67.6
|
Cukup baik
|
8
|
Juliati
|
75
|
67.6
|
Baik
|
9
|
Lutfiatur Rohmah
|
70
|
67.6
|
Cukup baik
|
10
|
Marweh
|
75
|
67.6
|
Baik
|
11
|
Miftha Nuljana
|
70
|
67.6
|
Cukup baik
|
12
|
Mufida Lailatul Khumairoh
|
70
|
67.6
|
Cukup baik
|
13
|
Muflihatus Sholihah
|
70
|
67.6
|
Cukup baik
|
14
|
Nili Millati Izza
|
70
|
67.6
|
Cukup baik
|
15
|
Rina Husnul Qotimah
|
70
|
67.6
|
Cukup baik
|
16
|
Rumanatus Zainiyah
|
75
|
67.6
|
Baik
|
17
|
Shoimatul Fitriyah
|
70
|
67.6
|
Cukup baik
|
18
|
Siti Aisyah
|
70
|
67.6
|
Cukup baik
|
19
|
Siti Aisyah b
|
65
|
67.6
|
Kurang baik
|
20
|
Zulfaya Isnun
|
65
|
67.6
|
Kurang baik
|
21
|
Faridatul Karimah
|
65
|
67.6
|
Kurang baik
|
Jumlah
|
|
1420
|
67.6
|
|
Dari hasil perolehan sekor siklus I di atas
ini dapat disimpulkan, nilai ketuntasan hasil belajar peserta didik belum
tercapai, karna dalam siklus ini jumlah peserta didik yang dikategorikan tuntas
dalam beberapa penilaian tidak mencapai setandar kelulusan, yakni tidak
mencapai 75% dari jumlah siswa. Penilain setiap siswa dikatakan tuntas jika
mencapai 75 atau lebih dengan penilaian faham, sangat faham, baik dan sangat
baik. Adapun nilai tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut: nilai pemahaman
siswa dengan kategori sangat faham dan faham berjumlah 4 atau 19.0%, nilai
demonstrasi dengan kategori sangat baik dan baik berjumlah 8 atau 38.0%, nilai
tes formatif siswa dengan kategori sangat baik dan baik berjumlah 6 atau 28.5%.
4. Refleksi
Menindak
lanjuti observasi pada pelaksanaan siklus ini, ditemukan adanya beberapa hal
dan permasalahan yang perlu diperbaiki dan direfleksi. Beberapa hal tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Secara
keseluruhan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran masih kurang, karena
dari data tersebut sebagian besar peserta didik masih belum masuk dalam
kategori kelulusan. Tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran ini siswa dapat
memahami dan memperaktekkan pengurusan jenazah dengan benar.
b. Ketuntasan
belajar peserta didik dalam siklus I juga belum memenuhi kriteria ketuntasan
minimal di kelas 16 orang dari jumlah peserta didik. Jumlah peserta didik yang
tuntas dalam memahami pembelajaran yang diberikan sebanyak 4 peserta didik atau
19.0% dari jumlah peserta didik.
c. Tingkat
kemampuan peserta didik dalam memperaktekkan masih terlihat kurang baik, karena
dari 21 siswa hanya 8 siswa atau 38.0% yang dapat memperaktekkan benar.
d. Dalam
hasil penilaian tes formatif siswa masi belum mencapai target yang diinginkan
karna dari 21 siswa hanya 6 atau 28.5% yang tuntas.
Dengan
adanya beberapa permasalahan dalam siklus I tersebut, maka dalam pelaksanaan
tindakan siklus II diupayakan beberapa tindakan sebagai berikut:
a. Untuk
meningkatkan pemahaman peserta didik, diupayahkan peneliti lebih menekankan
perhatian peserta didik selama sosialisasi kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Memberikan motifasi dan tuntunan pada peserta didik agar lebih
aktif dengan memberikan bimbingan dan pembinaan khusus terhadap peserta didik
yang bermasalah dalam memahami pelajaran yang diberikan.
b. Pendidik
memberikan gambaran peraktek dan penjelasan kepada murit dengan lebih
diperjelas, pendidik mendorong murit tuk bertanya tentang materi yang belum
mereka mengerti, pendidik memberikan pertanyaan-pertanyaan singkat dan
memberikan jawaban ketika murit masih belum mengerti tentang materi yang telah
didemonstrasikan guru.
c. Pendidik
memberikan dorongan dan menmbimbing murit dlam memperaktekkan tata cara
pengurusan jenazah. Untuk memperkuat pemahaman murit guru memberikan penjelasan
tentang demonstrasi yang telah diperaktekkan siswa.
D. Hasil
Analisis Penelitian Siklus II
- Perencanaan
Pada
tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari
lembar kerja siswa, soal test formatif dan alat-alat pembelajaran yang
mendukung seperti persiapan dalam siklus I.
- Pelaksanaan
Pada
siklus II, kegiatan tindakan yang dilakukan masih sama yaitu disesuaikan dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya:
a. Pendidik
memberikan penjelasan kepada murit dengan menggunakan media audio visual yang
berisikan video pelaksanaan tata cara pengurusan jenazah.
b. Pendidik
memberikan demonstrasi tentang materi yang telah diberikan.
c. Siswa
disuru untuk memperaktekkan materi yang telah diberikan dengan.
d. Pendidik
mendorong siswa untuk bertanya.
e. Pendidik
menjawab dan menjelaskan pertanyaan yang telah disampaikan siswa.
f. Pendidik
mengevaluasi siswa dengan pertanyaan-pertanyaan.
g. Pendidik
memberikan penjelasan tentang materi yang masih kurang dimengerti saat
melakukan demonstrasi.
h. Pada
akhir pembelajaran pendidik memberikan soal formatif untuk dikerjakan di rumah
atau pondok.
3. Observasi dan Evaluasi
Dari
hasil pengamatan tahap awal ini siswa terlihat cukup baik dalam memperhatikan
pelajaran yang disampaikan oleh guru, namun dalam memahami materi yang telah
disampaikan siswa masih terlihat kurang, itu terlihat ketika siswa disuruh tuk
memperaktekkan namun siswa masih agag kebingungan.
Hasil
observasi pemahaman pemahaman siswa akan materi yang diberikan terlihat masih
kurang itu terlihat dari nilai rata-rata siswa yang sebagian besarnya masih
rendah.
Pada
siklu ini, peserta didik yang masuk pada kategori sangat faham sebanyak 15
peserta didik atau 71.42% peserta didik yang faham sebanyak 3 peserta didik
atau 14.28%, sedangkan siswa yang masuk dalam kategori cukup faham berjumlah 3
atau 14.28%, dan peserta didik yang kurang faham 0 atau 0%. Sekor peserta didik
dapat dilihat dalam tabel 4.4. berikut ini.
Tabel
4.4. Sekor penilaian pemahaman siswa
No
|
Nama
|
Sekor
|
Rata-rat
|
Kategori
|
1
|
Alviatul Khoiroh
|
90
|
82.1
|
Sangat faham
|
2
|
Atika Sari
|
75
|
82.1
|
Faham
|
3
|
Dewi Masito
|
80
|
82.1
|
Sangat faham
|
4
|
Enik Hidayati
|
80
|
82.1
|
Sangat faham
|
5
|
Husnul Hotimah
|
80
|
82.1
|
Sangat faham
|
6
|
Hutjatul Wifdah
|
75
|
82.1
|
Faham
|
7
|
Imroatul Mahmudah
|
75
|
82.1
|
Faham
|
8
|
Juliati
|
90
|
82.1
|
Sangat faham
|
9
|
Lutfiatur Rohmah
|
80
|
82.1
|
Sangat faham
|
10
|
Marweh
|
90
|
82.1
|
Sangat faham
|
11
|
Miftha Nuljana
|
70
|
82.1
|
Cukup faham
|
12
|
Mufida Lailatul Khumairoh
|
90
|
82.1
|
Sangat faham
|
13
|
Muflihatus Sholihah
|
90
|
82.1
|
Sangat faham
|
14
|
Nili Millati Izza
|
90
|
82.1
|
Sangat faham
|
15
|
Rina Husnul Qotimah
|
90
|
82.1
|
Sangat faham
|
16
|
Rumanatus Zainiyah
|
90
|
82.1
|
Sangat faham
|
17
|
Shoimatul Fitriyah
|
80
|
82.1
|
Sangat faham
|
18
|
Siti Aisyah
|
70
|
82.1
|
Cukup faham
|
19
|
Siti Aisyah b
|
80
|
82.1
|
Sangat faham
|
20
|
Zulfaya Isnun
|
90
|
82.1
|
Sangat faham
|
21
|
Faridatul Karimah
|
70
|
82.1
|
Cukup faham
|
Jumlah
|
|
1725
|
1725
|
|
Untuk
mengetahui hasil dari pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dengan
media audio visual pada siklus II ini siswa juga dites dengan peraktek adapun
hasil tes peraktek siswa sebagai berikut: Peserta didik yang mendapat nilai
yang sangat baik berjumlah 16 atau 76.19%, peserta didik yang mempunyai nilai
yang baik berjumlah 2 atau 9.52%,
sedangkan pesenta didik yang cukup baik berjumlah 3 atau 14.28%,
sedangkan nilai siswa yang kurang baik berjumlah 0 atau 0%. Hasil nilai peraktek
pada siklus ini dapat dilihat pada table 4.5. berikut ini.
Tabel
4.5. Sekor demonstrasi peserta didik
No
|
Nama
Siswa
|
Sekor
|
Rata-rata
|
Kategori
sekor
|
1
|
Alviatul Khoiroh
|
85
|
81.19
|
Sangat baik
|
2
|
Atika Sari
|
90
|
81.19
|
Sangat baik
|
3
|
Dewi Masito
|
85
|
81.19
|
Sangat baik
|
4
|
Enik Hidayati
|
85
|
81.19
|
Sangat baik
|
5
|
Husnul Hotimah
|
85
|
81.19
|
Sangat baik
|
6
|
Hutjatul Wifdah
|
75
|
81.19
|
Baik
|
7
|
Imroatul Mahmudah
|
85
|
81.19
|
Sangat baik
|
8
|
Juliati
|
85
|
81.19
|
Sangat baik
|
9
|
Lutfiatur Rohmah
|
70
|
81.19
|
Cukup baik
|
10
|
Marweh
|
85
|
81.19
|
Sangat baik
|
11
|
Miftha Nuljana
|
70
|
81.19
|
Cukup baik
|
12
|
Mufida Lailatul Khumairoh
|
75
|
81.19
|
Baik
|
13
|
Muflihatus Sholihah
|
80
|
81.19
|
Sangat baik
|
14
|
Nili Millati Izza
|
85
|
81.19
|
Sangat baik
|
15
|
Rina Husnul Qotimah
|
85
|
81.19
|
Sangat baik
|
16
|
Rumanatus Zainiyah
|
85
|
81.19
|
Sangat baik
|
17
|
Shoimatul Fitriyah
|
80
|
81.19
|
Sangat baik
|
18
|
Siti Aisyah
|
80
|
81.19
|
Sangat baik
|
19
|
Siti Aisyah b
|
85
|
81.19
|
Sangat baik
|
20
|
Zulfaya Isnun
|
80
|
81.19
|
Sangat baik
|
21
|
Faridatul Karimah
|
70
|
81.19
|
Cukup baik
|
Jumlah
|
|
1705
|
1705
|
|
Untuk
mengetahui hasil belajar siswa dan pemahaman siswa maka selain tes diatas
peneliti menggunakan tes formatif atau tes tulis, adapun hasil tes tulis 21
siswa tersebut adalah: siswa yang mempunyai nilai sangat baik berjumlah 15 atau 71.42%, siswa yang bernilai baik berjumlah
2 atau 9.25%, siswa yang nilainya cukup baik berju 4 atau 19.04% sedangkan
siswa yang nilainya masih dianggap kurang berjumlah 0 atau 0%. Nilai tersebut
dapat dilihat dalam table 4.6. berikut ini.
Tabel
4.6. Hasil tes formatif siswa
No
|
Nama
Siswa
|
Sekor
|
Rata-rata
|
Kategori
sekor
|
1
|
Alviatul Khoiroh
|
90
|
82.85
|
Sangat baik
|
2
|
Atika Sari
|
85
|
82.85
|
Sangat baik
|
3
|
Dewi Masito
|
90
|
82.85
|
Sangat baik
|
4
|
Enik Hidayati
|
90
|
82.85
|
Sangat baik
|
5
|
Husnul Hotimah
|
90
|
82.85
|
Sangat baik
|
6
|
Hutjatul Wifdah
|
70
|
82.85
|
Cukup baik
|
7
|
Imroatul Mahmudah
|
70
|
82.85
|
Cukup baik
|
8
|
Juliati
|
90
|
82.85
|
Sangat baik
|
9
|
Lutfiatur Rohmah
|
80
|
82.85
|
Sangat baik
|
10
|
Marweh
|
75
|
82.85
|
Baik
|
11
|
Miftha Nuljana
|
75
|
82.85
|
Baik
|
12
|
Mufida Lailatul Khumairoh
|
85
|
82.85
|
Sangat baik
|
13
|
Muflihatus Sholihah
|
90
|
82.85
|
Sangat baik
|
14
|
Nili Millati Izza
|
90
|
82.85
|
Sangat baik
|
15
|
Rina Husnul Qotimah
|
70
|
82.85
|
Cukup baik
|
16
|
Rumanatus Zainiyah
|
85
|
82.85
|
Sangat baik
|
17
|
Shoimatul Fitriyah
|
85
|
82.85
|
Sangat baik
|
18
|
Siti Aisyah
|
90
|
82.85
|
Sangat baik
|
19
|
Siti Aisyah b
|
85
|
82.85
|
Sangat baik
|
20
|
Zulfaya Isnun
|
85
|
82.85
|
Sangat baik
|
21
|
Faridatul Karimah
|
70
|
82.85
|
Cukup baik
|
Jumlah
|
|
1740
|
1740
|
|
Dari
hasil perolehan sekor siklus II di atas ini dapat disimpulkan, nilai ketuntasan
hasil belajar peserta didik sudah dapat dikatakan tercapai, karna dalam siklus
ini jumlah peserta didik yang dikategorikan tuntas dalam beberapa penilaian
sudah mencapai setandar kelulusan, yakni mencapai 75% dari jumlah siswa.
Penilain setiap siswa dikatakan tuntas jika mencapai 75 atau lebih dengan
penilaian faham, sangat faham, baik dan sangat baik. Adapun nilai tersebut
dapat disimpulkan sebagai berikut: nilai pemahaman siswa dengan kategori sangat
faham dan faham berjumlah 18 atau 85.71%, nilai demonstrasi dengan kategori
sangat baik dan baik berjumlah 18 atau 85.71%, nilai tes formatif siswa dengan
kategori sangat baik dan baik berjumlah 17 atau 80.95%.
4. Refleksi
Hasil
dari siklus dua ini yang merupakan tindak lanjut dari siklus I dapat dikatakan
baik karna nilai siswa yang semula belum mencapai setandat kelulusan pada
siklus I kini pada siklus II meningkat dan mencapai setandat kelulusan yakni
75%. Adapun peningkatan tersebut antara lain:
a. Secara
keseluruhan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran pada siklus II ini sudah
baik, karena dari data tersebut bisa
dikatakan kurang lebih 85% peserta didik sudah mencapai setandat kelulusan.
b. Ketuntasan
belajar peserta didik dalam siklus II sudah memenuhi kriteria ketuntasan
minimal di kelas 16 orang bahkan lebih dari jumlah. Jumlah peserta didik yang
tuntas dalam memahami pembelajaran yang diberikan sebanyak 18 peserta didik
atau 85,71% dari jumlah peserta didik.
c. Tingkat
kemampuan peserta didik dalam memperaktekkan sudah terlihat baik, karena dari 21 siswa 18 siswa atau 85,71% siswa sudah dapat
memperaktekkan benar.
d. Dalam
hasil penilaian tes formatif siswa sudah mencapai target yang diinginkan karna
dari 21 siswa 17 siswa atau 80.95% siswa
sudah mencapai setandat kelulusan.
E. Pembahasan dan Refleksi
Dari
penjabaran siklus I dan II dapat dilihat peningkatan hasil belajar mengajar
mulai dari siklus I yang terlihat belum memenuhi setandat kelulusan kemudian
dilanjutkan pada siklus II mencapai setandat kelulusan, yakni 75% siswa
nilainya sudah mencapai 75, yang merupakan setandat ketuntasan belajar. Adapun
hasil peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:
Tabel
4.7. Peningkatan Pemahaman Peserta Didik
No
|
Kategori
|
Skala
sekor
|
Siklus
I
|
Siklus
II
|
||
F
|
%
|
F
|
%
|
|||
1
|
Sangat paham
|
80-100
|
2
|
9.52
|
15
|
71.42
|
2
|
Paham
|
75-80
|
2
|
9.52
|
3
|
14.28
|
3
|
Cukup paham
|
70-75
|
6
|
28.57
|
3
|
14.28
|
4
|
Kurang paham
|
65-70
|
11
|
52.38
|
0
|
0
|
5
|
Tidak Paham
|
60-65
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
Jumlah
|
|
21
|
100
|
21
|
100
|
Dari
tabel diatas dapat diuraikan bahwa pemahaman peserta didik dalam pembelajaran
dengan metode demonstrasi dengan media audio visual pada siklus I dan II terjadi
peningkatan.
Pada
siklus I peserta didik yang dikategorikan sangat paham sebanyak 2 atau 9.52%
peserta didik sedangkan dalam siklus II terdapat 15 atau 71.42% peserta didik.
Peserta didik yang dianggap paham dalam pembelajaran dengan metode pembelajaran
demonstrasi dengan media audio visual pada siklus I berjumlah 2 atau 9.52%
peserta didik dan terdapat 3 atau 14.28% peserta didik yang paham dalam
pembelajaran siklus II. Peserta didik yang dikategorikan cukup paham dalam pembelajaran siklus I sebanyak 6 atau
28.57% peserta didik sedangkan dalam siklus II peserta didik dengan kategori
cukup paham sebanyak 3 atau 14.28% peserta didik. Dalam siklus I peserta didik
yang kurang paham berjumlah 11 atau 52.38% sedangkan dalam siklus II 0 atau
0%.Dalam siklus I dan II tidak terdapat peserta didik dengan kategori tidak
paham.
Tabel
4.8. Peningkatan Pemahaman Peraktek Peserta Didik
No
|
Kategori
|
Skala
sekor
|
Siklus
I
|
Siklus
II
|
||
F
|
%
|
F
|
%
|
|||
1
|
Sangat baik
|
80-100
|
3
|
14.28
|
16
|
76.19
|
2
|
Baik
|
75-80
|
5
|
23.80
|
2
|
9.52
|
3
|
Cukup baik
|
70-75
|
7
|
33.33
|
3
|
14.28
|
4
|
Kurang baik
|
65-70
|
6
|
28.57
|
0
|
0
|
5
|
Tidak baik
|
60-65
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
Jumlah
|
|
21
|
100
|
21
|
100
|
Dari
tabel diatas dapat diuraikan bahwa pemahaman peserta didik dalam
mendemonstrasikan materi yang telah disampaikan guru melalui metode pembelajaran
demonstrasi dengan media audio visual pada siklus I dan II terjadi peningkatan.
Pada
siklus I peserta didik yang dikategorikan sangat baik sebanyak 3 atau 14.28%
peserta didik sedangkan dalam siklus II terdapat 16 atau 76.19% peserta didik.
Peserta didik yang dianggap baik dalam pembelajaran dengan metode pembelajaran
demonstrasi dengan media audio visual pada siklus I berjumlah 5 atau 23.80%
peserta didik dan terdapat 2 atau 9.52% peserta didik yang berkategori baik
dalam pembelajaran siklus II. Peserta didik yang dikategorikan cukup baik dalam pembelajaran siklus I sebanyak 7 atau
33.33% peserta didik sedangkan dalam siklus II peserta didik dengan kategori
cukup baik sebanyak 3 atau 14.28% peserta didik. Dalam siklus I peserta didik
yang kurang baik berjumlah 6 atau 28.57% sedangkan dalam siklus II 0 atau
0%.Dalam siklus I dan II tidak terdapat peserta didik dengan kategori tidak
baik.
Tabel
4.9. Peningkatan Hasil Test Peserta Didik
No
|
Kategori
|
Skala
sekor
|
Siklus
I
|
Siklus
II
|
||
F
|
%
|
F
|
%
|
|||
1
|
Sangat baik
|
80-100
|
1
|
4.76
|
15
|
71.42
|
2
|
Baik
|
75-80
|
5
|
23.80
|
2
|
9.25
|
3
|
Cukup baik
|
70-75
|
12
|
57.14
|
4
|
19.04
|
4
|
Kurang baik
|
65-70
|
3
|
14.28
|
0
|
0
|
5
|
Tidak baik
|
60-65
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
Jumlah
|
|
21
|
100
|
21
|
100
|
Dari
tabel di atas dapat diuraikan bahwa pemahaman peserta didik dalam materi yang telah disampaikan guru melalui
metode pembelajaran demonstrasi dengan media audio visual pada siklus I dan II
terjadi peningkatan.
Pada
siklus I peserta didik yang dikategorikan sangat baik sebanyak 1 atau 4.76%
peserta didik sedangkan dalam siklus II terdapat 17 atau 71.42% peserta didik.
Peserta didik yang dianggap baik dalam pembelajaran dengan metode pembelajaran
demonstrasi dengan media audio visual pada siklus I berjumlah 5 atau 23.80%
peserta didik dan terdapat 2 atau 9.52% peserta didik yang berkategori baik
dalam pembelajaran siklus II. Peserta didik yang dikategorikan cukup baik dalam pembelajaran siklus I sebanyak 12 atau
57.14% peserta didik sedangkan dalam siklus II peserta didik dengan kategori
cukup baik sebanyak 4 atau 19.04% peserta didik. Dalam siklus I peserta didik
yang kurang baik berjumlah 3 atau 14.28% sedangkan dalam siklus II 0 atau
0%.Dalam siklus I dan II tidak terdapat peserta didik dengan kategori tidak
baik.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
hasil kegiatan pembelajaran selama dua siklus dan berdasarkan seluruh
pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan hasil
penelitian sebagai berikut:
- Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dengan media audio visual pada mata pelajaran fiqih materi tata cara pengurusan jenazah di kelas XB MA Raudlatul Ulum II Putukrejo kecamatan Gondanglegi kabupaten Malang tahun pelajaran 2013/2014 guru membuat perencanaan sebagai berikut:
a. Guru
memberikan materi dengan menggunakan media audio visual tentang tata cara
pengurusan jenazah.
b. Guru
memberikan kesempatan kepada murit-murit untuk bertanya.
c. Guru
membimbing murit-murit untuk mendemonstrasikan materi yang telah guru
sampaikan.
d. Pada
akhir pembelajaran, Guru mengevaluasi murit-murit dengan pertanyaan-pertanyaan
lisan kemudian guru juga mengevaluasi murit-murit dengan soal formatif.
- Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran demonstrasi dengan media audio visual ini dapat meningkatkan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran fiqih materi tata cara pengurusan jenazah di kelas XB MA Raudlatul Ulum II putukrejo. Adapun persentase peningkatan pemahaman peserta didik sebagai berikut:
a. Pada
siklus I:
1) Ketuntasan
belajar peserta didik dalam siklus I juga belum memenuhi kriteria ketuntasan
minimal di kelas 16 orang dari jumlah peserta didik. Jumlah peserta didik yang
tuntas dalam memahami pembelajaran yang diberikan sebanyak 4 peserta didik atau
19.0% dari jumlah peserta didik.
2) Tingkat
kemampuan peserta didik dalam memperaktekkan masih terlihat kurang baik, karena
dari 21 siswa hanya 8 siswa atau 38.0% yang dapat memperaktekkan benar.
3) Dalam
hasil penilaian tes formatif siswa masi belum mencapai target yang diinginkan
karna dari 21 siswa hanya 6 atau 28.5% yang tuntas.
b. Pada
siklus II:
1) Ketuntasan
belajar peserta didik dalam siklus II sudah memenuhi kriteria ketuntasan
minimal di kelas 16 orang bahkan lebih dari jumlah. Jumlah peserta didik yang
tuntas dalam memahami pembelajaran yang diberikan sebanyak 18 peserta didik
atau 85,71% dari jumlah peserta didik.
2) Tingkat
kemampuan peserta didik dalam memperaktekkan sudah terlihat baik, karena dari 21 siswa 18 siswa atau 85,71% siswa sudah dapat
memperaktekkan benar.
3) Dalam
hasil penilaian tes formatif siswa sudah mencapai target yang diinginkan karna
dari 21 siswa 17 siswa atau 80.95% siswa
sudah mencapai setandat kelulusan.
B.
Saran
Adapun saran yang dapat diberikan
peneliti dari hasil penelitian yang dilakukan di kelas XB Raudlatul Ulum II
sebagai berikut:
1. Kepada lembaga/sekolah
Untuk
lebih meningkatkan kualitas lulusan, mutu pendidikan yang ada maka perlu adanya
pengembangan sistem belajar yang berorientasi pada kepentingan murid baik di
kelas maupun di luar kelas.Dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa, maka pihak
sekolah agar lebih memperhatikan peraktek siswa dalam pembelajaran yang di
dalamnya membutuhkan peraktek.
2. Kepada guru
Bagi
pendidik sebaiknya tidak terlalu otoriter kepada anak didik dengan memberikan
kesempatan kepada anak didik untuk mengembangkan kreativitasnya sehingga pola
pikir anak didik menjadi semakin berkembang.Disamping itu guru harus bisa
menjadi suri tauladan yang baik bagi anak didiknya.Dan hendaknya para guru
lebih kreatif dalam mengembangkan metode pembelajaran dan menggunakan media
pembelajaran yang ada sehingga siswa tidak merasa jenuh.
3. Kepada siswa
Agar
siswa senantiasa belajar dengan giat untuk meningkatkan prestasi belajar dan
mengamalkan pengetahuan yang mereka miliki dalam kehidupan
sehari-hari.Hendaknya siswa dapat belajar dengan baik dan lebih efaktif lagi
sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar yang baik.
4. Kepada peneliti yang lain
Penelitian
ini sebagai pegangan dalam memberikan alternative sebagai suatu masukan dan
solusi dalam rangka membantu meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di MA
Raudlatul Ulum II Putukrejo.Selanjutnya diharapkan dapat mengkaji dan meninjau
dari factor-faktor lain yang berhubungan dengan pamahaman siswa, karena dalam
penelitian ini hanya terbatas pada peningkatan pemahaman siswa.Oleh karena itu,
peneliti selanjutnya sebaiknya mengembangkan penelitian ini dengan jangkauan
yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI. (2005). Al-Qura’an dan Terjemahannya. Jakarta:
Al-Huda.
Undang-Undang Republik
Indonesia No. 20
tahun ( 2003). SistemPendidikan
Nasional. Jakarta.
Tim KBB (1996). “Kongres Budaya dan Bahasa Indonesia”. Makalah.
Jakarta.
Drs. Djamarah,SyaifulBahri, Aswan Zain (2006). “StrategiBelajarMengajar”. Jakarta: PT
RinekaCipta.
Susilofy
(18Februari 2011). ”penerapan metode demonstrasi
dengan media benda asli untuk meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan alam siswa
kelas v semester I”. http://susilofy.wordpress.com.
Prof.
Dr. Ramayulis (2005). “Metodologi
Pendidikan Agama Islam”. Jakarta: Kalam Mulia.
Dr.
Tafsir, Ahmad (2013). “MetodologiPengajaran
Agama Islam”. Bandung: PT Remaja Rosdakarnya Offset.
Dra.
N.K, Roestiyah (2008). “Strategi Belajar
Mengajar”. Jakarta: Rineka cipta.
Adi D (2001). “kamus bahasa istilah”. Ttp: FajarMulia.
YS Chaniago, Amran (2002). “Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia”. Bandung: Pustaka Setia.
Arikunto, Suharsimi (2009). “Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan”. Jakarta:
Bumi Aksara.
Ahmad
Warson Munawwir. (1997) “Kamus Al-Munawwir”. Surabaya: Pustaka
Progressif.
Imam
an-Nawawi. (tt). “ al-Majmu’ Syarh al-Muhazzab”. Semarang. Toha Purta.
Umar
Abdul jabbar. (tt). “Mabadi’ul Fiqhiyah”.
Juz 4. Semarang. Toha Purta.
Ghoni
Asyukur, Abd (1989). “Shalat Dan Merawat Jenazah” Bandung: Sayyidah.
Pudjiastuti, Sri Rahayu (2006). “Metodologi Penelitian’. Jakarta: STKIP Press.
Kunandar
(2011). “Langkah Mudah Penelitian Tindakan
Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru”. Jakarta: PT Rajawali Pers.
Winston,
Tellis (2001). “Introduction to Case
Study”. Ttp: the Qualitative Report.
Basyrudin
Usman, M. (2002). “Metodologi Pembelajaran Agama Islam”. Jakarta:
Ciputat Press.
Qasim,
M. Rizal (2000). “Pengamalan Fikih I”. Jakarta: Tiga Serangkai.
Karim,
Abdul (2004). “Petunjuk Merawat
Jenazah Dan Shalat Jenazah”. Jakarta: Amzah.
Trianto (2012).
“Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas, Classroom Action
Research,Teoridan Praktik”. Jakarta: Prestasi Pustaka.
M.
Psi, Dr. Ekawarna. “PenelitianTindakanKelas”.
Jakarta: Gaung Persada GP Press.
Suwandi, Basrowidan
(2008). “Prosedur Penelitian Tindakan Kelas”. Bogor :Ghalia Indonesia.
Tulisan ini diposkan
oleh: Najmal Falaq
Tgl./Bulan/Tahun : 10 januwari 2015
Nomer telefon : 081555906438
Imail : najmalfalah@yahoo.co.id
No comments:
Post a Comment