BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses
jangka panjang yang sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan
di dunia sebab hanya mealaui proses pendidikan yang baik maka manusia akan
mampu meraih dan menguasai ilmu pengetahuan untuk bekal hidupnya dengan melalui
proses pendidikan seseorang akan dapat mengetahui apa yang tidak diketahuinya.
Allah subhanawata’ala berfirman dalam surat Al-Alaq ayat 5 yang berbunyi:
عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.[1]
Di dalam
pendidika terdapat proses pembelajaran yang merupakan proses penting dalam
pendidikan itu sendiri. Adapun pengertian pembelajaran itu sendiri disebutkan
dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Pasal
1 tentang pendidikan nasional
bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Jadi, pembelajaran adalah
proses yang disengaja yang menyebabkan siswa belajar pada suatu lingkungan
belajar untuk melakukan kegiatan pada situasi tertentu.[2]
Pembelajaran adalah proses, cara
menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu, berusaha tingkah laku atau tanggapan yang
disebabkan oleh pengalaman.[3]
Dalam
proses pembelajaran atau proses belajar mengajar di sekolah khususnya dan
lembaga-lembaga pendidikan, umumnya terdapat banyak sekali metode yang
dapat digunakan dalam pembelajaran baik pelajaran Pendidikan Agama Islam
maupun pelajaran lainnya, sehinggatujuan pembelajaran yang ditetapkan dapat
tercapai.
Salah
satu dari beberapa metode tersebut adalah metode demonstrasi, Metode
demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau
mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang
sedang dipelajari, baik sebenarnya atau tiruan, yang sering disertai dengan
penjelasan lisan.[4]
Menurut
A. Tabrani Rusyan mengatakan bahwa “Metode Demonstrasi merupakan pertunjukan
tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan
tingkah laku yang dicontohkan”.[5]
Dari
hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan di MA. Raudlatul Ulum II
Putukrejo, di dapatkan asumsi bahwa metode demonstrasi dengan media audio
visual ini tidak terlihat dipergunakan di dalam kelas lebih-lebih dalam mata pelajaran fiqih, kebanyakan
yang dipergunakan hanyalah metode ceramah dan tanya jawab.[6]
Padahal dalam materi fiqih ini cendrung kepada ubudiah yang baik tidaknya, benanya
hanya dapat dilihat padaperakteknya dengan ketetapan dan tata cara yang
dipandang benar menurut Syara’.
Dalam pembelajaran pengurusan
jenazah yang diterapkan pada siswa kelas XB MA Raudlatul Ulum II Putukrejo
dilihat masi kurang mengena pada sasaran itu
dapat terlihat ketika mereka selesai diberikan materi pelajaran
pengurusan jenazah, para siswa masih kurang memahami sehingga tidak dapat
memperaktekkanya dengan benar. Pembelajaran Fiqih khususnya pengurusan jenazah
ini memerlukan metode dan media yang sesuai dan dapat memudahkan siswa dalam
meningkatkan pemahaman, yakni mengerti dan dapat mengaplikasikanya dengan
benar.
Kesesuaian metode dengan materi
pelajaran ini sangat penting untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran
diperlukan metode tepat, karna metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam
kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya
bervareasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.[7]Kesesuaian
ini bukan hanya metode saja namun media yang dipergunakanpun harus ada
kesesuaian agar dapat mempermudah tercapainya tujuan dalam pembelajaran.
Sebagai alat
bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan
pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar
dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang
waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan
media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik dari pada
tanpa bantuan media.[8]
Sehubungan dengan pendapat tersebut, maka metode dengan media yang berhubungan dengan peraktek pembelajaran
pengurusan jenazah ini sangat dibutuhkan agar siswa dapat mengaplikasikan
pengurusan jenazah dengan baik dan benar, adapun metode dan media yang dipandang sesuai dengan penyampaian
materi pengurusan jenazah ini adalah metode demonstrasi dengan media audio
visual.
Metodedemonstrasi
dengan media audio visual ini saling berkaitan, dengan melihat tayangan
siswa akan lebih mudah untuk memperaktekkanya.
Metode
dan media ini sangat perlu karena di dalam fiqih diperlukan peraktek dan
gambaran sebagai mana pembelajaran yang diterapkan dalam agama Islam seperti
dalam mengajarkan praktek-praktek agama, Nabi Muhammad Saw banyak mempergunakan
metode ini. Seperti mengajarkan cara-cara wudhu’, shalat, dan sebagainya.
Seluruh cara-cara ini dipraktekan oleh Nabi Munahmmad Saw, kemudian barulah
dikerjakan oleh umatnya.Dalam suatu Hadist pernah Nabi menerangkan kepada umatnya:
صلوا كما
رأيتموني أصل
“Sembahyanglah kamu sebagaimana
kamu melihat aku sembahyang.”.[9]
Metode
demonstrasi dipandang baik penggunaanya lebih-lebih pada materi pelajaran tata
cara pengurusan jenazah di kelas XB Raudlatul Ulum II Putukrejo karna metode
ini sesuai dengan perinsip pembelajaran. Perinsip pembelajaran menghendakki
agar guru mengutamakan tugasnya pada mengajarkan cara belajar dan mau belajar
sendiri, bukan mengajarkan bahan pengajaran. Menurut perinsip ini hakikat
belajar dan mengajar ialah melatih murid belajar sendiri dan mau belajar
sendiri. Guru hanyalah seorang penolong murid dalam mencapai tujuan itu. Karena
itu tentulah prinsip ini harus dianggap amat penting.[10]
Dalam metode demonstrasi dengan
media audio visual tentang pengurusan jenazah ini lebih memudahkan siswa dalam
memahami dan mengerti tata cara pengurusan jenazah karena dalam metode ini
selain siswa mendapat penjelasan, siswa juga dapat memperaktekkanya secara langsung ditambah
siswa dapat melihat secara langsung melalui audio visual tata cara pengurusan
jenazah yang benar dan jelas.
Berdasarkan uraian diatas sebagai
gambaran problem dalam memperoleh efektifitas dan efesien pembelajaran materi
PAI khususnya Fiqih maka peneliti mencoba mengangkat permasalahan melalui
pendekatan teoritis dan empirik, maka peneliti formulasikan kedalam judul
penelitian yaitu “Penerapan
Metode Demonstrasi DenganMedia Audio Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Mata
Pelajaran Fiqih Materi Tata Cara
Pengurusan Jenazah Kelas XB Raudlatul Ulum II Putukrejo” dari sini diharapkan dapat menemukan
pemecahan masalah sehingga dapat menggapai tujuan yang diharapkan.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang hendak dikaji dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1.
Bagaimana
penerapan metode demonstrasi dengan media audio visual ini dalam meningkatkan
pemahaman siswa pada mata pelajaran fiqih materitata cara pengurusan jenazah?
2.
Apakah
penerapan metode demonstrasi dengan media audio visual ini dapat meningkatkan
pemahaman siswa pada mata pelajaran fiqih materi tata cara pengurusan jenazah?
C.
Tujuan Penelitian
Sejalan
dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitianya sebagai berikut:
1.
Untuk
memahami Bagaimana penerapan metode demonstrasi dengan media audio visual ini dalam
meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran fiqih materi tata cara
pengurusan jenazah.
2.
Untuk
memahami Apakah penerapan metode demonstrasi dengan media audio visual ini
dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran fiqih materi tata cara
pengurusan jenazah.
D.
Manfaat Penelitian
1.
Manfaat secara Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberi informasi tentang upaya peningkatan pemahaman siswa kelas XB Raudlatul
Ulum II Putukrejo dan untuk menambah referensi, literature tentang strategi
pembelajaran pada umumnya, khususnya
strategi pembelajaran fiqih.
2.
Manfaat secara Praktis
a. Bagi Guru, sebagai bahan
pertimbangan, masukan bagi guru pendidikan fiqih khususnya dalam menciptakan proses
pembelajaran tatacara pengurusan jenazah
dan dapat dijadikan sebagai alternatif untuk memilih atau menyiapkan setrategi
pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa.
b. Bagi siswa, pelaksanaan penelitian
ini akan dapat membuat siswa lebih berperan aktif dan lebih terampil dalam
belajar serta dapat merangsang kemampuan berfikir siswa dalam memahami
materi-materi yang diajarkan sehingga dapat memperoleh hasil sesuai dengan yang
diharapkan dalam upaya mengembangkan pengetahuan.
c. Bagi Sekolah, sebagai bahan
pemberian alternatif model strategi mengajar pada mata pelajaran fiqih guna
meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan pemahaman siswa.
d. Bagi Peneliti, sebagai bahan kajian
tentang metode pembelajaran demonstrasi dengan media audio visual dan
manfaatnya secara langsung di dalam meningkatkan atkvitas siswa khususnya dalam
meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran fiqih.
E.
Penelitian
Terdahulu
Dalam Penelitian
tindakkan kelas ini ada beberapa penelitian sebelumnya yang hampir sama dan
dapat digunakan sebagai bahan perbandingan, penelitian sebelumnya tersebut
antara lain:
1. Penbelitian
Jannatul Firdaus, Skripsi (2013) yang berjudul “Penggunaan Metode Demonstrasi
melalui Media Audio Visual dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar
siswa kelas VII pada mata pelajaran PAI Tentang Wudhu’ dan Tayammum di SMP
Al-Azhar Jeru Turen Malang”.
2. Penelitian
Farhan, Skripsi (2013) yang berjudul “Penerapan Metode Demonstrasi Untuk
Meningkatkan Pembelajaran Sholat dan Khotbah Jum’at Pada Siswa Kelas VII MTS
Nahdlatul Ulama’ Kedemangan Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang.
3. Penelitian
Murniatun Hasanah, Skripsi (2013) yang berjudul “Penerapan Metode Demonstrasi
Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Fiqih di Kelas
XA Madrasah Aliuah Raudlatul Ulum Putri Ganjaran Goindanglegi Malang.
Dari beberapa penelitian diatas dapat dibandingkan sebagai
berikut, penelitian nomer satu menitik beratkan pada peningkatan motivasi dan
prestasi siswa.penelitian yang kedua menitik beratkan pada peningkatan
pembelajaran, sedangkan penelitian yang ketiga lebih menitik beratkan pada
peningkatan motivasi siswa. Dalam beberapa penelitian diatas masi belum ada
gambaran jelas sejauh mana peningkatan
pemahaman siswa pada mata pelajaran yang disampaikan dengan adanya metode
demonstrasi dengan media Audio Visual, lebih-lebih dalam masalah pembelajaran
fiqih yang memerlukan peraktek khususnya pada tata cara pengurusan jenazah.
Itulah titik pembeda antara penelitian ini dengan tiga penelitian di atas.
F. Sistematika Pembahasan
Untuk
mendsapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh tentang isi penelitian tindakan
kelas ini, secara singkat dapat dilihat pada sistematika pembahasan di bawah
ini, dimana dalam penelitian tindakan kelas (class action research) ini dibagi
(5) lima bab antara lain:
BAB I
|
:
|
Pendahuluan yang
meliputi: Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, penelitian terdahulu, penegasan istilah, hipotesis tindakan,
metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
|
BAB
II
|
:
|
Kerangka
teori yang terdiri dari: Metode demonstrasi, media audiovisual, peningkatan,
pemahaman, pengertian jenazah,
|
BAB
III
|
:
|
Metode
penelitian yaitu dengan tinjauan tentang: jenis penelitian dan pendekatan,
lokasi dan waktu penelitian, sumber data, teknik penggalian data, teknik analisis
data, teknik pengecekkan keabsahan data.
|
BAB
IV
|
:
|
Paparan
data dan hasil penelitian yang meliputi: Prosedur penelitian, siklus I
(perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi),
refleksi, observasi aktivitas guru siklus I, observasi aktivitas siswa siklus
I, evaluasi, siklus II (perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi
dan evaluasi), refleksi, observasi aktivitas
guru siklus II, observasi aktivitas siklus II.
|
DAFTAR PUSTAKA
Departemen
Agama RI. (2005). Al-Qura’an dan
Terjemahannya. Jakarta: Al-Huda.
Undang-Undang Republik
Indonesia No. 20
tahun ( 2003). SistemPendidikan
Nasional. Jakarta.
Tim KBB (1996). “Kongres
Budaya dan Bahasa Indonesia”. Makalah. Jakarta.
Drs. Djamarah,SyaifulBahri, Aswan Zain (2006). “StrategiBelajarMengajar”. Jakarta: PT
RinekaCipta.
Susilofy (18Februari 2011). ”penerapan metode demonstrasi dengan media benda asli untuk meningkatkan
hasil belajar ilmu pengetahuan alam siswa kelas v semester I”. http://susilofy.wordpress.com.
Prof.
Dr. Ramayulis (2005). “Metodologi
Pendidikan Agama Islam”. Jakarta: Kalam Mulia.
Dr.
Tafsir, Ahmad (2013). “MetodologiPengajaran
Agama Islam”. Bandung: PT Remaja Rosdakarnya Offset.
Tulisan ini diposkan
oleh: Najmal Falaq
Tgl./Bulan/Tahun : 10 januwari 2015
Nomer telefon : 081555906438
Imail : najmalfalah@yahoo.co.id
[2]Undang-Undang Republik Indonesia No.
20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan
Nasional. (Jakarta,
8 Juli 2013).
[3]Tim KBBI, Makalah Kongres
Budaya dan Bahasa Indonesia, (Jakarta: 1996), halaman 14.
[4]Drs. Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain,Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta, PT Rineka Cipta, 2006),
halaman 90.
[5]Susilofy ”penerapan metode demonstrasi dengan media benda
asli untuk meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan alam siswa kelas v semester
I” http://susilofy.wordpress.com(diakses pada18
Februari 2011)”.
[6]Siti Aisyah dan
teman-teman murit kelas XB, wawancara, (
18, 11, 2013).
[7]Drs. Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain,Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta, PT Rineka Cipta, 2006),
halaman 46.
[9]Mukhtashor
Shahiih al-Imam al-Bukhoriy: 6705.
[10]Dr.Ahmad Tafsir,
Metodologi Pengajaran Agama Islam,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarnya Offset, 2013) halaman 27.
No comments:
Post a Comment