PROPOSAL
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DENGANMEDIA AUDIO VISUALUNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA PELAJARAN
FIQIH MATERI TATA
CARA PENGURUSAN JENAZAHKELAS XB RAUDLATUL ULUM II PUTUKREJO
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses jangka panjang yang sudah
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan di dunia sebab hanya
mealaui proses pendidikan yang baik maka manusia akan mampu meraih dan
menguasai ilmu pengetahuan untuk bekal hidupnya dengan melalui proses
pendidikan seseorang akan dapat mengetahui apa yang tidak diketahuinya. Allah
subhanawata’ala berfirman dalam surat Al-Alaq ayat 5 yang berbunyi:
عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Artinya:
“Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
(Q.S.
Al-Alaq: 5)[1]
Pasal 1 Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan
nasional menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Jadi,
pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan siswa belajar pada
suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada siatuasi tertentu[2].
Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau
makhluk hidup belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian
atau ilmu, berusaha tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman[3].
Sependapat dengan pernyataan tersebut, Soetomo mengemukakan
bahwa pembelajaran adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang yang dengan
sengaja dilakukan sehingga memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau
mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula[4].
Sedangkan belajar adalah suatu proses yang menyebabkan tingkah laku yang bukan
disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan dalam
kebiasaan, kecakapan, bertambah, berkembang daya pikir, sikap dan lain-lain[5].
Dalam proses belajar
mengajar di sekolah khususnya dan lembaga-lembaga pendidikan umumnya
terdapat banyak sekali metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran baik
pelajaran Pendidikan Agama Islam maupun pelajaran lainnya, sehinggatujuan
pembelajaran yang ditetapkan dapat tercapai.
Salah
satu dari beberapa metode tersebut adalah metode demonstrasi, metode demonstrasi,metode demonstrasi
adalah suatu metode mengajar dimana seorang guru atau orang lain yang sengaja
diminta atau murid sendiri memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu
proses atau suatu kaifiyah melakukan sesuatu[6].
Menurut A. Tabrani
Rusyan mengatakan bahwa “Metode Demonstrasi merupakan pertunjukan tentang
proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah
laku yang dicontohkan”[7].
Dari
hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan di MA. Raudlatul Ulum II
Putukrejo, di dapatkan asumsi bahwa metode demonstrasi
dengan media audio visual ini
terlihat jarang sekali dipergunakan di dalam kelas kebanyakan yang dipergunakan
hanyalah metode ceramah dan tanya
jawab padahal dalam materi fiqih ini cendrung kepada ubudiah yang baik
tidaknya, benar salahnya hanya dapat dilihat pada perakteknya dengan ketetapan
dan tata cara yang dipandang benar menurut Syara’[8].
Metode demonstarsi dan media audio visual yang diterapkan itu sangat jarang
ditemukan, padahal kedua metode ini sangat saling berkaitan karna dengan
melihat tayangan siswa akan lebih mudah untuk memperaktekkanya.
Dalam pembelajaran
khususnya materi fikih metode demonstrasi dan media audio fisual ini sangat perlu karena dalam fiqih
diperlukan peraktek dan gambaran sebagai mana pembelajaran yang diterapkan
dalam agama Islam seperti dalam
mengajarkan praktek-praktek agama, Nabi Muhammad Saw banyak mempergunakan
metode ini. Seperti mengajarkan cara-cara wudhu’, shalat, dan sebagainya.
Seluruh cara-cara ini dipraktekan oleh Nabi Munahmmad Saw, kemudian barulah
dikerjakan oleh umatnya.Dalam suatu Hadist pernah Nabi menerangkan kepada
umatnya:صلوا كما رأيتموني أصلي
“Sembahyanglah kamu sebagaimana kamu melihat aku
sembahyang.” (H.R. Bukhori)[9]
Terkait dengan pembelajaran yang menggunakan metode
demonstrasi dan audio visual yan cendrung kepada peraktek dengan melihat
gambaran yan jelas, Soetomomengemukakan pendapatnya bahwa pembelajaran adalah
proses pengelolaan lingkungan seseorang yang dengan sengaja dilakukan sehingga
memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukkan tingkah laku
tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu proses yang menyebabkan tingkah
laku yang bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi
perubahan dalam kebiasaan, kecakapan, bertambah, berkembang daya pikir, sikap
dan lain-lain.
Dalam pembelajaran pengurusan jenazah yang diterapkan pada
siswa kelas XB MA Raudlatul Ulum II Putukrejo dilihat masi kurang mengena pada sasaran
itu dapat terlihat ketika mereka selesai
diberikan materi pelajaran pengurusan jenazah, para siswa masih kurang memahami
sehingga tidak dapatmemperaktekkanya dengan benar. Pembelajaran Fiqih khususnya
pengurusan jenazah ini memerlukan metode dan media yang dapat memudahkan siswa
dalam meningkatkan pemahaman, yakni mengerti dan dapat mengaplikasikanya dengan
benar.Maka metode, media dan gambaran yang berhubungan dengan peraktek dalam
pembelajaran pengurusan jenazah ini sangat dibutuhkan agar siswa dapat
mengaplikasikan pengurusan jenazah dengan baik dan benar, adapun metode dan
media yang dipandang sesuai dengan
penyampaian materi pengurusan jenazah ini adalah metode demonstrasi dengan media
audio visual.
Dalam metode demonstrasi dengan media audio visual tentang pengurusan
jenazah ini lebih mendukung dan memudahkan siswa dalam memahami dan mengerti
tata cara pengurusan jenazah karena dalam metode ini selain siswa mendapat
penjelasan siswa juga dapat memperaktekkanya secara langsung ditambah siswa
dapat melihat secara langsung melalui audio visual tata cara pengurusan jenazah
yang benar dan jelas.
Berdasarkan uraian diatas sebagai gambaran problem dalam
memperoleh efektifitas dan efesien pembelajaran materi PAI khususnya Fiqih maka
peneliti mencoba mengangkat permasalahan melalui pendekatan teoritis dan
empirik, maka peneliti formulasikan kedalam judul penelitian yaitu “Penerapan
Metode Demonstrasi DenganMedia Audio Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Mata
Pelajaran Fiqih Materi Tata Cara
Pengurusan Jenazah Kelas XB Raudlatul Ulum II Putukrejo” dari sini diharapkan dapat menemukan
pemecahan masalah sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
di atas, maka rumusan masalah yang hendak dikaji dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana penerapan metode
demonstrasi dengan
media audio visual ini dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata
pelajaran fiqih materitata
cara pengurusan jenazah?
2. Apakah penerapan metode demonstrasi
dengan media audio visual ini dapat meningkatkan
pemahaman
siswa pada mata
pelajaran fiqih materi
tata cara pengurusan jenazah?
C.
Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah
tersebut, maka tujuan penelitianya sebagai berikut:
1. Untuk memahami Bagaimana penerapan metode
demonstrasi dengan
media audio visual ini dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata
pelajaran fiqih materi
tata cara pengurusan jenazah.
2. Untuk memahami Apakah penerapan metode demonstrasi
dengan media audio visual ini dapat meningkatkan
pemahaman
siswa pada mata
pelajaran fiqih materi
tata cara pengurusan jenazah.
D.
Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberi informasi tentang upaya peningkatan pemahaman siswa kelas XB
Raudlatul Ulum II Putukrejo dan untuk menambah referensi, literature tentang strategi pembelajaran
pada umumnya, khususnya strategi
pembelajaran fiqih.
2. Kegunaan secara Praktis
a. Bagi Guru, sebagai bahan
pertimbangan, masukan bagi guru pendidikan fiqih khususnya dalam menciptakan proses
pembelajaran tatacara pengurusan jenazah
dan dapat dijadikan sebagai altenatif untuk memilih atau menyiapkan setrategi
pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa.
b. Bagi siswa, pelaksanaan penelitian ini akan
dapat membuat siswa lebih berperan aktif dan lebih terampil dalam belajar serta
dapat merangsang kemampuan berfikir siswa dalam memahami materi-materi yang
diajarkan sehingga dapat memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan dalam
upaya mengembangkan pengetahuan.
c. Bagi Sekolah, sebagai bahan pemberian alternatif
model strategi mengajar pada mata pelajaran fiqih guna meningkatkan hasil belajar
siswa dan meningkatkan pemahaman siswa.
d. Bagi Peneliti, sebagai bahan kajian
tentang metode pembelajaran demonstrasi dengan media audio visual dan
manfaatnya secara langsung di dalam meningkatkan atkvitas siswa khususnya dalam
meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran fiqih.
E.
Manfaat
Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat kepada berbagai aspek antara lain:
1. Secara
teoritis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi kurikulum
untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan dan mencapai target setandar
kelulusan.
2. Secara
prakmatis, penelitian ini diharapkan biasa
memberikan sumbangan pemikiran kepada kepala madrasah, guru-guru, dan
lain-lain.
F.
Penelitian Terdahulu
Dalam Penelitian tindakkan
kelas ini ada beberapa penelitian sebelumnya yang hamper sama dan dapat
digunakan sebagai bahan perbandingan, penelitian sebelumnya tersebut antara
lain:
1. Penbelitian Jannatul Firdaus, Skripsi (2013) yang
berjudul “Penggunaan Metode Demonstrasi melalui Media Audio Visual dalam
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran
PAI Tentang Wudhu’ dan Tayammum di SMP Al-Azhar Jeru Turen Malang”.
2. Penelitian Farhan, Skripsi (2013) yang berjudul “Penerapan
Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Pembelajaran Sholat dan Khotbah Jum’at
Pada Siswa Kelas VII MTS Nahdlatul Ulama’ Kedemangan Kecamatan Pagelaran
Kabupaten Malang.
3. Penelitian
Murniatun Hasanah, Skripsi (2013) yang berjudul “Penerapan Metode Demonstrasi
Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Fiqih di Kelas
XA Madrasah Aliuah Raudlatul Ulum Putri Ganjaran Goindanglegi Malang.
Dari beberapa penelitian diatas dapat dibandingkan sebagai berikut,
penelitian nomer satu menitik beratkan pada peningkatan motivasi dan prestasi
siswa. penelitian yang kedua menitik beratkan pada peningkatan pembelajaran,
sedangkan penelitian yang ketiga lebih menitik beratkan pada peningkatan
motivasi siswa. Dalam beberapa penelitian diatas masi belum ada gambaran jelas sejauh mana peningkatan pemahaman siswa pada
mata pelajaran yang disampaikan dengan adanya metode demonstrasi dengan media
Audio Visual, lebih-lebih dalam masalah pembelajaran fiqih yang memerlukan
peraktek khususnya pada tata cara pengurusan jenazah. Itulah titik pembeda antara
penelitian ini dan tiga penelitian di atas.
G.
Kerangka Teori
1.
Metode Demonstrasi
metode berasal dari
kata “Methodos” yang secara etimologis, berasal dari bahasa latin yaitu
“Methodos”. Secara etimologis kata methodos berasal dari kata metha yang
artinya dilalui dan hodos yang artinya jalan. Jadi methodos
artinya jalan yang dilalui. Secara umum, “metode artinya jalan atau cara yang
harus dilalui untuk mencapai tujuan.
Metode Demonstrasi
adalah Suatu metode mengajar dimana seorang guru atau orang lain yang sengaja
diminta atau murid sendiri memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu
proses atau suatu kaifiyah melakukan sesuatu[10].
Menurut A. Tabrani
Rusyan mengatakan bahwa “Metode Demonstrasi merupakan pertunjukan tentang
proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah
laku yang dicontohkan”[11].
Menurut Mulyani
Sumantri dan Johar Permana Metode demonstrasi diartikan sebagai cara penyajian
pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada peserta didik suatu
proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk
sebenarnya maupun bentuk tiruan.Sebagai contoh seorang instuktur atau tim guru
menujukan, atau memperlihatkan suatu proses misalnya merebus air sampai 100 0C,
sehingga seluruh siswa dikelas dapat melihat, mengamati, mendengar, dan
merasakan proses yang dipertunujkan oleh guru. Dengan demonstrasi proses
penerimaan siswa terhadap pelajaranakan lebih berkesan secara mendalam sehingga
membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Adapun penggunaan teknik
demonstrasi mempunyai tujuan agar siswa amampu memahami tentang cara mengatur
atau menyusun sesuatu[12].
2. Media Audio Visual
Media audio visual adalah
media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. jenis media ini mempunyai
kemampuan yang lebih baik karena meliputi suara dan gambar[13].Media
audio-visual merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan
pembelajaran. Dalam media audio visual terdapat dua unsur yang saling bersatu
yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio memungkinkan siswa untuk dapat
menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan unsur visual
memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui bentuk visualisasi[14].
3. Peningkatan
Menurut Adi D, dalam kamus bahasanya istilah peningkatan
berasal dari kata dasar tingkat yang berarti lapis dari sesuatu yang bersusun
dan peningkatan berarti kemajuan[15].
4.
Pemahaman
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Pemahaman adalah sesuatu
hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar[16]. Suharsimi menyatakan bahwa pemahaman (comprehension)
adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan, menduga (estimates),
menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh,
menuliskan kembali, dan memperkirakan[17]. Dengan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa
ia memahami hubungan yang sederhana di antara fakta – fakta atau konsep.
5.
Pengertian Jenazah
Kata jenazah diambil
dari bahasa Arab (جن ذح) yang berarti
tubuh mayat dan kata جن ذ yang berarti menutupi. Jadi, secara umum kata
jenazah memiliki arti tubuh mayat yang tertutup[18].
H.
Hipotesis
Penelitian
Menurut Sutrisno Hadi, Hipotesis
adalah: “Dugaan sementara yang mungkin benar atau salah, dia akan ditolak jika
salah atau palsu, dan akan diterima jika fakta-faktanya membenarkannya[19].
Berdasarkan
permasalahan diatas, maka dalam hal ini penulis menggunakan hipotesis sebagai
berikut: “Penerapan metode demonstrasi dengan media audio visual dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran fiqih materi tata
cara pengurusan jenazah Kelas XB Raudlatul Ulum II Putukrejo”
Hipotesis
ini berdasarkan dari keunggulanmetode
demonstrasi dengan media audio visual yang bisa membuat pembelajaran yang
sebelumnya pasif menjadi aktif. Karena keunggulan metode
demonstrasi dengan media audio visual yaitu guru mudah menguasai kelas, guru mudah menerangkan
materi dengan baik, gerak fisik yang
dominan dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh atau bosan, untuk
mengungkapkan daya ingat terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari siswa,
siswa dapat memperaktekkan langsung dengan bimbingan guru sehingga siswa
benar-benar memahami dan mengingat pelajaran yang telah diberikan. Selain itu
strategi ini memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerjasama
dengan orang lain.
I.
Ruang
Lingkup dan Pembatasan Masalah
Ruang lingkup dalam
penelitian ini terbatas pada perubahan yang dibatasi yaitu dari metode dan
media pembelajaran yang bersifat umum menjadi metode dan media pembelajaran
yang bersifat khusus yakni dengan menggunakan metode demonstrasi dan media
audio visual.
1. Ruang
lingkup
Setandar kompetensi dan kompetensi
dasar yang dibahas dalam penelitian ini adalah
Setandar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Memahami ketentuan hukum Islam tentang
pengurusan jenazah
|
Menjelaskan tatacara pengurusan jenazah.
Memperagakan tatacara pengurusan jenazah.
|
2. Pembatasan
Masalah Karena keterbatasan penelitian dalam hal waktu, tenaga, dan kemampuan,
maka dalam penelitian ini dilakukan pembatasan masalah dalam mata pelajaran
fiqih hal materi peraktek pengurusan jenazah.
J. Metode
Penelitian
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan
pendekatan penelitian tindakan kelas. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah classroomaction research atau
penelitian tindakan kelas. Menurut Sri Rahayu Pudjiastuti menyatakan bahwa “classroom
action research” atau penelitian tindakan kelas adalah cara baru bagi
guru untuk secara sistematik meneliti proses belajar mengajar mereka sendiri [20]“.
Pada prinsipnya penelitian tindakan kelas ini dimaksudkan untuk mengatasi suatu
permasalahan dan dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan tersebut, adapun langkah-langkah atau tindakkan yang akan
dilakukan dalam penelitian ini memiliki empat tahap yang
mengikuti rumusan yang telah dirumuskan oleh Lewin Kemmis dan MC Taggar pada
tahun 1992, yaitu Planning (rencana), Action (tindakan), Observation
(pengamatan) dan Reflection (refleksi).
1. Jenis Penelitian
Jenis
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Class Room Action Research)
yaitu suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan
jalan merancang, melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan melalui
beberapa siklus secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk
memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran kelasnya[21]. Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara pendidik dan peneliti
dalam meningkatkan aktivitas belajar peserta didik dengan metode pembelajaran demonstrasi
dengan media audio visual.
2. Sumber
Data
Oleh karena
lingkup penelitian ini adalah penelitian kualitatif, maka teknik pengumpulan
sampelnya menggunakan cara purposive, dimana peneliti memakai berbagai
pertimbangan, yaitu berdasarkan konsep teori yang digunakan, serta
keingintahuan dari pada penelitian tentang karakteristik pribadi dari obyek
yang diteliti,
Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah :
a. Informan,
yaitu objek dari penelitian atau siswa
yang akan diteliti, adapun jumlah objek yang akan diteliti sebanyak 21 orang
yaitu Kelas XB MA Raudlatul Ulum IIPutukrejo,
selanjutnya informan tersebut dibagi 2siklus untuk membandinkan penelitian
tersebut satu sama lainnya.
b. Key informan yaitu seseorang yang melakukan penelitian atau yang
membantu dalam penelitian tersebut dalam hal ini yaitu guru sebanyak 2 (dua) orang guru
yang membantu dalam penelitian ini, seorang guru memperaktekkan metode demonstrasi
dengan media audio visual dan yang satunya lagi mengawasi siswa agar penelitian
yang dilaksanakan di MA Raudlatul Ulum II Putukrejo
Kelas XB dapat berhasil.
3. Tehnik
Penggalian Data
Untuk mengumpulkan data
yang akurat dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik, yaitu
untuk menunjang data tentang Metode diskusi
yang efektif digunakan perencanaan, pelaksanaan, tindakan refleksi dan
hal itu dilakukan berulang-ulang sehingga mendapat nilai yang baik karena
kebiasaannya.
a.
Perencanaan, yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK yang
diprakarsai seperti penetapan entry behavior. Pelancaran tes diagnostic untuk
menspesifikasi masalah. Pembuatan scenario pembelajaran, pengadaan alat – alat
dalam rangka implementasi PTK, dan lain – lain yang terkait bdengan pelaksanaan
tindakan perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Disamping itu juga
diuraikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Disamping itu juga diuraikan
alternative – alternative solusi yang akan dicobakan dalam rangka perbaikan
masalah. Format kemitraan antara guru dengan dosen LPTK juga dikemukakan pada
bagian ini.
b.
Implementasi Tindakan yaitu deskripsi tindakan yang akan di gelar.
Scenario kerja tindakan perbaikan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan.
c.
Observasi dan Interpretasi yaitu uraian tentang prosedur perekaman dan
penafsiran data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan perbaikan
yang dirancang.
d.
Analisis dan Refleksi yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap
hasil pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan
perbaikan yang akan digelar, personel yang akan dilibatkan serta kriteria dan
rencana bagi tindakan daur berikutnya.
4.
Teknik Analisa Data
Teknik analisis dan
penafsiran data dalam penelitian ini mengikuti langkah-langkah yang
direkomendasikan, seperti dikutip oleh Tellis
yang menyatakan bahwa analisis data dilakukan dengan penelaahan,
kategorisasi, melakukan tabulasi data dan atau mengkombinasikan bukti untuk
menjawab pertanyaan penelitian. Prosedur ini senada dengan prosedur yang
direkomendasikan, bahwa proses analisis data dimulai dengan:
a. Menelaah
seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, dalam hal ini adalah dari
hasil wawancara, kuesioner, maupun analisis dokumen.
b. Setelah
ditelaah maka langkah selanjutnya adalah mengadakan apa yang dinamakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan
membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan kunci yang perlu
dijaga agar tetap berada didalamnya.
c. Langkah
berikutnya adalah menyusunnya kedalam satuan-satuan untuk kemudian dikategorisasikan.
d. Diakhiri
dengan penafsiran data.
5. Tehnik
Kalibrasi Keabsahan Data
Menurut Winston, studi
kasus merupakan strategi penelitian yang bersifat triangulasi”[22]. Triangulasi tersebut
meliputi triangulasi data, penyelidik, teori, dan metodologi. Oleh karenanya,
pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
triangulasi. Pemeriksaan
keabsahan data lain, seperti yang direkomendasikan oleh Moleong, dilakukan
dengan cara: 1) uraian rinci, 2) kecukupan referensial dan 3) auditing[23].
K. Sistematika
Pembahasan
Untuk
mendapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh tentang isi penelitian tindakan
kelas ini, secara singkat dapat dilihat pada sistematika pembahasan di bawah
ini, dimana dalam penelitian tindakan kelas (class action research) ini dibagi
(5) lima bab antara lain:
BAB I : Pendahuluan
Yang meliputi
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penelitian terdahulu, kerangka teori, hipotesis tindakan, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II : Kajian Pustaka
Yaitu tinjauan tentang penelitian tindakan kelas,
metode demonstrasi, media audio visual, pemahaman siswa, dan tata cara
pengurusan jenazah.
BAB III: Metode Penelitian
Yaitu dengan tinjauan tentang rencana tindakan, setting
penelitian, siklus penelitian, pembuatan instrument, teknik pengumpulan data,
teknik analisis data, dan indicator kinerja.
BAB IV: Paparan Data dan Hasil Penelitian
Yaitu dengan tinjauan paparan data, hasil analisis
penelitian siklus I, hasil p[enelitian siklus II, dan rekapitulasi peningkatan
metode pembelajaran dengan metode demonstrasi dan media audio visual.
BAB V : Kesimpulan dan Saran
Bab ini merupakan akhir dari pembahasan berisi tentang
kesimpulan dari pembahasan data-data
yang telah dianalisis dan saran-saran sebagai bahan pertimbangan.
DAFTAR
PUSTAKA
Tim
KBBI (1996). “Kongres
Budaya dan Bahasa Indonesia”.Makalah. Jakarta.
Sutomo(1993).Pembelajaran Menyenangkan Untuk anak-anak
Autis. Jakarta:Bumi Aksara.
Prof. Dr. Ramayulis(2005). “Metodologi
Pendidikan Agama Islam”. Jakarta:KalamMulia.
Dra. Zuhairini, H.et.al.
(1983). “Metodik Khusus
Pendidikan Agama”.Surabaya:
Biro
Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel.
Dra. Roestiyah N.K.(2008). “Strategi
Belajar Mengajar”. Jakarta: Rineka cipta.
Bahri, Syeful dan Aswan Zain, (2002). “Strategi Belajar Mengajar”. Jakarta:Rineka Cipta.
Suleiman, Amir H. (1985)
“Media Audio-Visual untuk Pengajaran, penerangan, dan
penyuluha”.Jakarta:
PT Gramedia.
Adi D. (2001). “kamus bahasa istilah”.
ChaniagoAmran YS. (2002). “Kamus Lengkap
Bahasa Indonesia”.Cet. V, Bandung: Pustaka Setia.
Suharsimi Arikunto.
(2009) “Dasar – Dasar
Evaluasi Pendidikan”. (edisi revisi). Cet.IX, Jakarta: Bumi Aksara.
Ghoni Asyukur,Abd(1989). “Shalat Dan Merawat
Jenazah”. Bandung:
Sayyidah.
Arikunto dkk, Suharm (2007).“Penelitian Tindakan
Kelas”.Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Pudjiastuti, Sri
Rahayu (2006).“Metodologi Penelitian”.
Jakarta: STKIP Press.
Kunandar (2011). “Langkah
Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru”.Jakarta: PT Rajawali Pers.
Winston, Tellis (2001).
“Introduction to Case Studythe Qualitative
Report”. Volume
3, ttp.
Moleong(tt). op.cit,ttp.
JADWAL PENELITIAN
Mengacu kepada desain
di atas, maka seluruh rangkaian kegiatan penelitian ini direncanakan akan
dilaksanakan mulai bulan Desember 2013 hingga Mei 2014 dengan jadwal kegiatan
sebagai berikut:
NO
|
KEGIATAN
|
Des. 2013
|
Jan. 2014
|
Feb. 2014
|
Mar. 2014
|
Apr 2014
|
|||||||||||||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
||
1.
|
Pengusulan
|
x
|
x
|
||||||||||||||||||
2.
|
Penulisan proposal
|
x
|
x
|
x
|
x
|
||||||||||||||||
3.
|
Seminar proposal
|
x
|
|||||||||||||||||||
4.
|
Revisi proposal
|
x
|
|||||||||||||||||||
5.
|
Penggalian data
|
x
|
x
|
||||||||||||||||||
6.
|
Analisis data
|
x
|
x
|
||||||||||||||||||
7.
|
Penulisan laporan
|
x
|
x
|
||||||||||||||||||
8.
|
Presentasi laporan
|
x
|
x
|
||||||||||||||||||
9.
|
Revisi laporan
|
x
|
x
|
OUT LANE
BAB
I : PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
Penelitian
D. Manfaat
Penelitian
E. Penelitian
Terdahulu
F. Penegasan
Istilah
G. Hipotesis
Tindakan
H. Metode
Penelitian
I. Sistematika
Pembahasan
BAB
II : KERANGKA TEORI
A. Metode Demonstrasi
B. Media Audio Visual
C. Peningkatan
D. Pemahaman
E. Pengertian Jenazah
BAB
III : METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian dan
pendekatan
B. Lokasi dan waktu
penelitian
C. Sumber data
D. Teknik penggalian data
E. Teknik analisis data
F. Teknik pengecekan
keabsahan data
BAB
IV : HASIL PENELITIA
A. Prosedur Penelitian
B. Refleksi
C. Observasi Aktivitas Guru Siklus I
D. Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
E. Evaluasi
F.
Siklus I
Perencanaantindakan
Pelaksanaan
Tindakan
Observasi
dan Evaluasi
G. Siklus II
Perencanaan
Tindakan
Pelaksanaan
Tindakan
Observasi
dan Evaluasi
H. Refleksi
I. Observasi Aktivitas Guru Siklus II
J. Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
K. Evaluasi
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Tulisan ini
diposkan oleh: Najmal Falaq
Tgl./Bulan/Tahun : 20 januwari 2015
Nomer
telefon : 081555906438
Imail : najmalfalah@yahoo.co.id
[2]Undang-Undang Republik
Indonesia No.
20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. (Jakarta,
8 Juli 2013).
[5]Ibid, halaman 120.
[7]http://susilofy.wordpress.com/2011/02/18/penerapan-metode-demonstrasi-dengan-media-benda-asli-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-ilmu-pengetahuan-alam-siswa-kelas-v-semester-i/
[9]Prof.
Dr. Ramayulis, Metodologi Pendidikan
Agama Islam, (Jakarta: Kalam
Mulia, 2005), halaman 245.
[11]http://susilofy.wordpress.com/2011/02/18/penerapan-metode-demonstrasi-dengan-media-benda-asli-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-ilmu-pengetahuan-alam-siswa-kelas-v-semester-i/
[13]Syeful bahri dan Aswan
Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka Cipta,2002), halaman 141.
[14]Amir Hamzah Suleiman, Media
Audio-Visual untuk Pengajaran, penerangan, dan penyuluha, (Jakarta: PT
Gramedia, 1985), halaman
11.
[16]Amran
YS Chaniago. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. (Cet. V; Bandung: Pustaka
Setia, 2002), halaman 427 – 428.
[17]Suharsimi
Arikunto. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). (Cet.IX;
Jakarta: Bumi Aksara,2009), halaman 118 – 137.
[20]Sri
Rahayu Pudjiastuti, Metodologi Penelitian, ( Jakarta: STKIP Press:2006) halaman87.
[21]Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas
Sebagai Pengembangan Profesi Guru, PT Rajawali Pers, (Jakarta. 2011),halaman 46.
[22]Tellis, Winston,; “Introduction to Case Study”, the
Qualitative Report, Volume 3, (ttp,
2001), halaman 2.
No comments:
Post a Comment