FAIDAH DAN BAHAYA NIKAH
Nikah mengandung beberapa faidah ,Adapun Faidah yg lebih
besar adalah memperoleh ketururan yg sholeh / sholehah.Nikah juga mengandung (
Afat ) Bahaya ,Adapun bahaya yg lebih besar adalah Kebutuhan yg mendorong
sehingga kita berusaha mencari rizqi untuk nafkah keluarga dengan jalan yg
haram.
A.
FAIDAH NIKAH :
1. Mengharap keturunan yg baik
2. Memelihara farji
3. Untuk Beribadah
4. Melatih diri jg membersihkan dan
menguatkan hati.
B.
BAHAYA NIKAH
1. Lemahnya diri untuk mencari
Harta yang Halal
2. Tidak bias bersabar memenuhi
hak-hak keluarga
3. Lemah juga dalam mendatangkan
hak-hak kepada istri
4. Tidak bisa mendidik istri dan
anak-anak dalam urusan Agama
Syaikh imam Al – Wansyarini dalam kitab Nawazilil Barzali :
Syaikhul kabir abu bakar al – waraqy berkata “ Setiap Syahwat Dapat membekukan
Hati ,Kecuali Syahwat Nikah ( Senggama ) “ Karna syahwat untuk melakukan
senggama itu dapat membersihkan hati , oleh karena itu para nabi pun Menikah (
Barsenggama ). Rosulalloh Saw , Bersabda : “ Nikmat Dunia yg ku senangi ada 3 :
Wanita , Wangi-wangian , dan Sa’at hatiku tenang dalam melakukan Shalat.”
Syaikh imam As- suhrowardy dalam kitab Awarifil ma’arif
:Hadist riwayat abdulloh bin mas’ud . Rosululloh , saw bersabda : Sesungguhnya
akan datang pada manusia suatu zaman di mana orang tidak dapat menyelamatkan
agamanya,kecuali orang yg selalu berpindah dari desa ke desa lain, dari suatu
gunung ke gunung lain , sebagaimana rebah yg lari dari incaran musuh , para
shahabat ra bertanya : kapan masa itu terjadi yaa rosulalloh ??? Beliau Nabi
menjawab : Tatkala kebutuhan hidup sulit di peroleh kecuali dengan jalan
ma’shiat kepada alloh,Apabila situasi sudah demikian maka halallah membujang (
tidak menikah ) para shahabat ra berkata : kenapa harus demikian yaa rosulalloh
?? ? Padahal tuan memerintahkan kami untuk mengikuti sunnahmu yaitu menikah ???
rosulalloh saw , menjawab ( sambil menegaskan ) : Sesungguhnya apabila keada’an
dunia sudah demikian , maka kehancuran seseorang ada di tangan kedua orang
tuanya . Jika orang tuanya telah tiada maka kehancuran ada di tangan istri dan
anak-anaknya , Apabila istri dan anak2nya telah tiada maka kerusakan ada di
tangan kerabat atau keluarganya . para shahabat ra bertanya lagi : Kenapa zaman
itu harus demikian yaa rosulalloh ??? Rosulalloh saw , menjawab : Banyak Orang
saling hina lantaran mata pencahariannya yg sempit , orang-orang beranggapan
pekerjaan hal yang utama sehingga memaksakan dirinya untuk melakukan sesuatu di
luar kemampuannya, sehingga mereka terjerumus dalam tempat kehancuran .( Dalam Hadist
lain ) Rosulalloh saw , Bersabda : akan datang pada manusia suatu
zaman Dimana kehancuran seseorang ada di tangan istri , kedua orang tua , dan
anak-anaknya , yg demikian terjadi sebab hina’an orang-orang kepadanya , karena
kefaqirannya sehingga mereka memaksa kepadanya untuk melakukan sesuatu di luar
batas kemampuannya , sehingga dia masuk tempat-tempat yg di dalamnya dia rela
melepas Aqidah dan Agamanya , Maka Hancurlah ia .”[1]
DAFTAR
PUSTAKA
Syaikh Al-Himam Al-Alim
Al-Rabbaniy Al-Arifi As-Shamdani Abi Muhammad Maulana Al-Sahani Kununul Idris,
Qurrotul Uyun,(Al-Haromain,2005).
Tgl./Bulan/Tahun : 29 januari 2015
Nomer
telefon : 081555906438
Imail : najmalfalah@yahoo.co.id
[1]Syaikh
Al-Himam Al-Alim Al-Rabbaniy Al-Arifi As-Shamdani Abi Muhammad Maulana
Al-Sahani Kununul Idris, Qurrotul Uyun,(Al-Haromain,2005), hal:13
No comments:
Post a Comment