January 9, 2015

SKRIPSI NAJMAL FALAH BAB IV PMBAHASAN METODE DEMONSTRASI DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA



BAB IV
PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

A.    Paparan Data
Data penelitian yang diperoleh berupa data hasil observasi keaktivan, tes, dan pencapaian ketuntasan belajar peserta didik dalam kegiatan belajar berlangsung dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi dengan media audio visual.
Data hasil observasi diambil dari hasil pengamatan pada saat proses pembelajaran berlangsung yang digunakan untuk tingkat aktivitas peserta didik dan efektivitas metode pembelajaran ini dalam meningkatkan pemahaman peserta didik. Data tes ini ada dua yang pertama berupa tes tulis yakni, peserta didik diberikan soal-soal dari materi tata cara pengurusan jenazah, yang kedua adalah soal tidak tertulis yakni berupa pertanyaan lisan, menjelaskan, dan mendemonstrasikan.
Data yang dihasilkan dari kedua tes ini digunakan untuk mengetahui bagaimana peningkatan pemahaman siswa sebelum metode dengan media ini diterapkan dan hasil peningkatan sesudah diterapkan.
Dalam penelitian ini untuk mendapat data pertama-tama peneliti melakukan  survy ketempat, survey pertama kali ini sebenarnya bersamaan pada saat peneliti melakukan PPL, karena penelitian ini dibarengkan PPL dan satu tempat.
Untuk melakukan penelitan ini diawal survey peneliti menemui kepala madrasah dan setaf- setafnya khususnya guru mata pelajaran fiqih setelah mendapatkan izin maka peneliti meminta data yang diperlukan yakni profil madrasah, struktur organisasi, jadwal pelajaran siswa, daftar apsen siswa.
Dalam pengambilan data ini peneliti dibantu oleh teman PPL yang menjadi guru PPL di situ dengan mata pelajaran Fiqih materi tata cara pengurusan jenazah. Peneliti bekerja sama dengan guru PPL dan guru bidang studi fiqih yakni, bapak Nur Hafid.
Dalam proses belajar mengajar guru PPL menerapkan metode dengan media yang diminta peneliti dalam proses pembelajaran dan peneliti mengamati proses pembelajaran tersebut. Selain itu peneliti juga melakukan wawan cara terhadap siswa kelas XB, dalam wawan cara peneliti menanyakan tentang tanggapan siswa sebelum dan sesuai metode ini diterapkan. Untuk mendapatkan data yang diinginkan peneliti, peneliti mengadakan pengamatan terhadap siswa ketika proses belajar khususnya ketika siswa memperaktekkan materi yang telah diberikan guru, peneliti juga memberikan angket yang isinya berupa soal-soal dari materi yang diberikan, soal evaluasi serta tanggapan siswa. Dari data data tersebut barulah peneliti dapat menyimpulkan hasil penelitian ini.

B.     Pera Penelitian
  1. Wawancara
Dalam pera penelitian ini dilakukan wawan cara dengan guru bidang study dan siswa, dalam wawancara ini peneliti menanyakan apa metode dan bagaimana proses pembelajaran di dalam kelas adapun informasi yang peneliti dapatkan dengan adanya wawan cara ini sebagai berikut:
a.       Metode demonstrasi tidak dipergunakan di dalam kelas pada pelajaran fiqih ini.
b.      Biasanya guru hanya menyampaikan dengan penjelasan dan tanya jawab.
c.       Alasan tidak digunakanya metode demonstrasi karena murit dipandang cukup karna selain di kelas murit sudah diberikan pembelajaran fiqih di diniah atau pondok.
  1. Observasi
Observasi yang dimaksud dalam pera penelitian ini adalah langkah awal peneliti melihat ruang kelas dan proses pembelajaran di dalam kelas dari observasi pada pera penelitian inilah diambil asumsi-asumsi antara lain:
a.       Proses pembelajaran dengan tanpa menggunakan metode demonstrasi pada pelajaran fiqih ini dilihat kurang mengena tujuan pembelajaran.
b.      Siswa dilihat tidak dapat memperaktekkan dengan benar.
c.       Pembelajaran di dalam kelas terlihat kurang aktif karna siswa hanya mendengarkan.

C.    Hasil Analisis Penelitian Siklus I
  1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti memulai dengan menyusun jadwal penelitian, menyiapkan perangkat pembelajaran, menyiapkan materi pembelajaran, menyiapkan angket atau lembar soal evaluasi, menyiapkan media dan alat-alat pembelajaran. Adapun kegiatan yang dilakukan di dalam tahap awwal ini sebagai berikut:
a.       Menyusn program pembelajaran dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (terlampir).
b.      Menyiapkan materi pembelajaran yang akan disampaikan sebagai materi dalam pembelajaran (terlampir).
c.       Menyiapkan perlengkapan dalam pelaksanaan tindakan seperti alat observasi keaktivan siswa dalam tindakan (terlampir).
d.      Menyiapkan lembar kerja peserta didik (terlampir).
2.      Pelaksanaan
Pelaksanaan program tindakan pada siklus I dimulai pada tanggal 11 November 2013 di kelas XB MA Raudlatul Ulum II Putukrejo dengan jumlah siswa 21 peserta didik, kesemuanya perempuan karena untuk kelas putra disendirikan yakni, kelas XA. Dalam hal ini, peneliti dibantu guru bidang study dan guru PPL yang ditunjuk sebagai observer.
Pada tahap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Sebelum guru melakukan tindakan pembelajaran, guru membuat perencanaan sebagai berikut:
a.       Guru menyampaikan materi dengan media audio visual yang didalamnya terdapat video pembelajaran yang berupa demonstrasi.
b.      Murit disuru melihat, mengamati video yang diputar oleh guru.
c.       Murit disuruh mencatat materi yang disampaikan.
d.      Guru memberikan tugas kepada murit-murit untuk memperaktekkan.
e.       Guru mengarahkan dan membimbing murit dalam peraktek.
f.       Murit melafatkan bacaan-bacaan yang telah disampaikan guru sebelumya yakni, bacaan peraktek pengurusan jenazah.
g.      Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan pada murit.
h.      Guru memberikan soal-soal evaluasi.
3.      Observasi dan Evaluasi
Dari hasil pengamatan tahap awal ini siswa terlihat cukup baik dalam memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru, namun dalam memahami materi yang telah disampaikan siswa masih terlihat kurang, itu terlihat ketika siswa disuruh tuk memperaktekkan namun siswa masih agag kebingungan.
Hasil observasi pemahaman pemahaman siswa akan materi yang diberikan terlihat masih kurang itu terlihat dari nilai rata-rata siswa yang sebagian besarnya masih rendah.
Pada siklu ini dapat dilihat hsilnya sebagai berikut: peserta didik yang masuk pada kategori sangat paham sebanyak 2 peserta didik atau 9.52%, peserta didik yang paham sebanyak 2 peserta didik atau 9.52%, siswa yang masuk dalam kategori cukup paham sebanyak 6 peserta didik atau 28.57%, sedangkan peserta didik yang dianggap kurang paham sebanyak 11 atau 52.38%. Sekor peserta didik dapat dilihat dalam tabel 4.1. berikut ini.
Tabel 4.1. Sekor penilaian pemahaman peserta didik
No
Nama Siswa
Sekor
Rata-rata
Kategori sekor
1
Alviatul Khoiroh
80
65
Sangat paham
2
Atika Sari
65
65
Kurang paham
3
Dewi Masito
65
65
Kurang paham
4
Enik Hidayati
70
65
Cukup paham
5
Husnul Hotimah
65
65
Kurang paham
6
Hutjatul Wifdah
70
65
Cukup paham
7
Imroatul Mahmudah
70
65
Cukup paham
8
Juliati
75
65
Paham
9
Lutfiatur Rohmah
75
65
Paham
10
Marweh
65
65
Kurang Paham
11
Miftha Nuljana
65
65
Kurang paham
12
Mufida Lailatul Khumairoh
65
65
Kurang paham
13
Muflihatus Sholihah
70
65
Cukup paham
14
Nili Millati Izza
80
65
Sangat paham
15
Rina Husnul Qotimah
70
65
Cukup paham
16
Rumanatus Zainiyah
70
65
Cukup paham
17
Shoimatul Fitriyah
65
65
Kurang paham
18
Siti Aisyah
65
65
Kurang paham
19
Siti Aisyah b
65
65
Kurang paham
20
Zulfaya Isnun
65
65
Kurang paham
21
Faridatul Karimah
65
65
Kurang paham
JUMLAH
1365
1365




Berdasarkan hasil penilaian tes peraktek , pemahaman siswa masih terlihat kurang dengan nilai rata-rata 71 Dalam siklus ini siswa dites setelah diberikan pelajaran. Peserta didik yang mendapat nilai yang sangat baik berjumlah 3 atau 14.28%, peserta didik yang mempunyai nilai yang baik berjumlah 5 atau 23.80%,  peserta didik yang mempunyai nilai yang cukup baik berjumlah 7 atau 33.33%, sedangkan siswa yang kurang baik berjumlah 6 atau 28.57%. Nilai hasil penilaian tes peraktek tersebut dapat dilihat dari tabel 4.2. berikut ini.

Tabel 4.2. Sekor demonstrasi peserta didik
No
Nama Siswa
Sekor
Rata-rata
Kategori sekor
1
Alviatul Khoiroh
80
71
Sangat baik
2
Atika Sari
70
71
Cukup baik
3
Dewi Masito
70
71
Cukup baik
4
Enik Hidayati
70
71
Cukup baik
5
Husnul Hotimah
65
71
Kurang baik
6
Hutjatul Wifdah
80
71
Sangat baik
7
Imroatul Mahmudah
70
71
Sangat baik
8
Juliati
75
71
Baik
9
Lutfiatur Rohmah
75
71
Baik
10
Marweh
75
71
Baik
11
Miftha Nuljana
65
71
Kurang baik
12
Mufida Lailatul Khumairoh
65
71
Kurang baik
13
Muflihatus Sholihah
70
71
Cukup baik
14
Nili Millati Izza
80
71
Sangat baik
15
Rina Husnul Qotimah
70
71
Cukup baik
16
Rumanatus Zainiyah
75
71
Baik
17
Shoimatul Fitriyah
65
71
Kurang baik
18
Siti Aisyah
70
71
Cukup baik
19
Siti Aisyah b
70
71
Cukup baik
20
Zulfaya Isnun
65
71
Kurang baik
21
Faridatul Karimah
65
71
Kurang baik
Jumlah

1491
1491


Untuk mengetahui hasil belajar siswa dan pemahaman siswa maka selain tes diatas peneliti menggunakan tes formatif atau tes tulis, adapun hasil tes tulis tersebut adalah: siswa yang mempunyai nilai sangat baik berjumlah 1 orang atau 4.76%, siswa yang bernilai baik berjumlah 5 orang atau 23.80%, siswa yang nilainya cukup baik berjumlah 12 orang atau 57.14%, sedangkan siswa yang nilainya masih dianggap kurang berjumlah 3 orang atau 14.28%. Nilai tersebut dapat dilihat dalam table 4.3. berikut ini.

Tabel 4.3. Hasil tes formatif siswa
No
Nama Siswa
Sekor
Rata-rata
Kategori sekor
1
Alviatul Khoiroh
70
67.6
Cukup baik
2
Atika Sari
70
67.6
Cukup baik
3
Dewi Masito
75
67.6
Baik
4
Enik Hidayati
75
67.6
Baik
5
Husnul Hotimah
80
67.6
Sangat baik
6
Hutjatul Wifdah
70
67.6
Cukup baik
7
Imroatul Mahmudah
70
67.6
Cukup baik
8
Juliati
75
67.6
Baik
9
Lutfiatur Rohmah
70
67.6
Cukup baik
10
Marweh
75
67.6
Baik
11
Miftha Nuljana
70
67.6
Cukup baik
12
Mufida Lailatul Khumairoh
70
67.6
Cukup baik
13
Muflihatus Sholihah
70
67.6
Cukup baik
14
Nili Millati Izza
70
67.6
Cukup baik
15
Rina Husnul Qotimah
70
67.6
Cukup baik
16
Rumanatus Zainiyah
75
67.6
Baik
17
Shoimatul Fitriyah
70
67.6
Cukup baik
18
Siti Aisyah
70
67.6
Cukup baik
19
Siti Aisyah b
65
67.6
Kurang baik
20
Zulfaya Isnun
65
67.6
Kurang baik
21
Faridatul Karimah
65
67.6
Kurang baik
Jumlah

1420
67.6



 Dari hasil perolehan sekor siklus I di atas ini dapat disimpulkan, nilai ketuntasan hasil belajar peserta didik belum tercapai, karna dalam siklus ini jumlah peserta didik yang dikategorikan tuntas dalam beberapa penilaian tidak mencapai setandar kelulusan, yakni tidak mencapai 75% dari jumlah siswa. Penilain setiap siswa dikatakan tuntas jika mencapai 75 atau lebih dengan penilaian faham, sangat faham, baik dan sangat baik. Adapun nilai tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut: nilai pemahaman siswa dengan kategori sangat faham dan faham berjumlah 4 atau 19.0%, nilai demonstrasi dengan kategori sangat baik dan baik berjumlah 8 atau 38.0%, nilai tes formatif siswa dengan kategori sangat baik dan baik berjumlah 6 atau 28.5%.

4.      Refleksi
Menindak lanjuti observasi pada pelaksanaan siklus ini, ditemukan adanya beberapa hal dan permasalahan yang perlu diperbaiki dan direfleksi. Beberapa hal tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Secara keseluruhan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran masih kurang, karena dari data tersebut sebagian besar peserta didik masih belum masuk dalam kategori kelulusan. Tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran ini siswa dapat memahami dan memperaktekkan pengurusan jenazah dengan benar.
b.      Ketuntasan belajar peserta didik dalam siklus I juga belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal di kelas 16 orang dari jumlah peserta didik. Jumlah peserta didik yang tuntas dalam memahami pembelajaran yang diberikan sebanyak 4 peserta didik atau 19.0% dari jumlah peserta didik.
c.       Tingkat kemampuan peserta didik dalam memperaktekkan masih terlihat kurang baik, karena dari 21 siswa hanya 8 siswa atau 38.0% yang dapat memperaktekkan benar.
d.      Dalam hasil penilaian tes formatif siswa masi belum mencapai target yang diinginkan karna dari 21 siswa hanya 6 atau 28.5% yang tuntas.
Dengan adanya beberapa permasalahan dalam siklus I tersebut, maka dalam pelaksanaan tindakan siklus II diupayakan beberapa tindakan sebagai berikut:
a.       Untuk meningkatkan pemahaman peserta didik, diupayahkan peneliti lebih menekankan perhatian peserta didik selama sosialisasi kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Memberikan motifasi dan tuntunan pada peserta didik agar lebih aktif dengan memberikan bimbingan dan pembinaan khusus terhadap peserta didik yang bermasalah dalam memahami pelajaran yang diberikan.
b.      Pendidik memberikan gambaran peraktek dan penjelasan kepada murit dengan lebih diperjelas, pendidik mendorong murit tuk bertanya tentang materi yang belum mereka mengerti, pendidik memberikan pertanyaan-pertanyaan singkat dan memberikan jawaban ketika murit masih belum mengerti tentang materi yang telah didemonstrasikan guru.
c.       Pendidik memberikan dorongan dan menmbimbing murit dlam memperaktekkan tata cara pengurusan jenazah. Untuk memperkuat pemahaman murit guru memberikan penjelasan tentang demonstrasi yang telah diperaktekkan siswa.

D.    Hasil Analisis Penelitian Siklus II
  1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari lembar kerja siswa, soal test formatif dan alat-alat pembelajaran yang mendukung seperti persiapan dalam siklus I.
  1. Pelaksanaan
Pada siklus II, kegiatan tindakan yang dilakukan masih sama yaitu disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya:
a.       Pendidik memberikan penjelasan kepada murit dengan menggunakan media audio visual yang berisikan video pelaksanaan tata cara pengurusan jenazah.
b.      Pendidik memberikan demonstrasi tentang materi yang telah diberikan.
c.       Siswa disuru untuk memperaktekkan materi yang telah diberikan dengan.
d.      Pendidik mendorong siswa untuk bertanya.
e.       Pendidik menjawab dan menjelaskan pertanyaan yang telah disampaikan siswa.
f.       Pendidik mengevaluasi siswa dengan pertanyaan-pertanyaan.
g.      Pendidik memberikan penjelasan tentang materi yang masih kurang dimengerti saat melakukan demonstrasi.
h.      Pada akhir pembelajaran pendidik memberikan soal formatif untuk dikerjakan di rumah atau pondok.
3.      Observasi dan Evaluasi
Dari hasil pengamatan tahap awal ini siswa terlihat cukup baik dalam memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru, namun dalam memahami materi yang telah disampaikan siswa masih terlihat kurang, itu terlihat ketika siswa disuruh tuk memperaktekkan namun siswa masih agag kebingungan.
Hasil observasi pemahaman pemahaman siswa akan materi yang diberikan terlihat masih kurang itu terlihat dari nilai rata-rata siswa yang sebagian besarnya masih rendah.
Pada siklu ini, peserta didik yang masuk pada kategori sangat faham sebanyak 15 peserta didik atau 71.42% peserta didik yang faham sebanyak 3 peserta didik atau 14.28%, sedangkan siswa yang masuk dalam kategori cukup faham berjumlah 3 atau 14.28%, dan peserta didik yang kurang faham 0 atau 0%. Sekor peserta didik dapat dilihat dalam tabel 4.4. berikut ini.



Tabel 4.4. Sekor penilaian pemahaman siswa
No
Nama
Sekor
Rata-rat
Kategori
1
Alviatul Khoiroh
90
82.1
Sangat faham
2
Atika Sari
75
82.1
Faham
3
Dewi Masito
80
82.1
Sangat faham
4
Enik Hidayati
80
82.1
Sangat faham
5
Husnul Hotimah
80
82.1
Sangat faham
6
Hutjatul Wifdah
75
82.1
Faham
7
Imroatul Mahmudah
75
82.1
Faham
8
Juliati
90
82.1
Sangat faham
9
Lutfiatur Rohmah
80
82.1
Sangat faham
10
Marweh
90
82.1
Sangat faham
11
Miftha Nuljana
70
82.1
Cukup faham
12
Mufida Lailatul Khumairoh
90
82.1
Sangat faham
13
Muflihatus Sholihah
90
82.1
Sangat faham
14
Nili Millati Izza
90
82.1
Sangat faham
15
Rina Husnul Qotimah
90
82.1
Sangat faham
16
Rumanatus Zainiyah
90
82.1
Sangat faham
17
Shoimatul Fitriyah
80
82.1
Sangat faham
18
Siti Aisyah
70
82.1
Cukup faham
19
Siti Aisyah b
80
82.1
Sangat faham
20
Zulfaya Isnun
90
82.1
Sangat faham
21
Faridatul Karimah
70
82.1
Cukup faham
Jumlah

1725
1725



Untuk mengetahui hasil dari pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dengan media audio visual pada siklus II ini siswa juga dites dengan peraktek adapun hasil tes peraktek siswa sebagai berikut: Peserta didik yang mendapat nilai yang sangat baik berjumlah 16 atau 76.19%, peserta didik yang mempunyai nilai yang baik berjumlah 2 atau 9.52%,  sedangkan pesenta didik yang cukup baik berjumlah 3 atau 14.28%, sedangkan nilai siswa yang kurang baik berjumlah 0 atau 0%. Hasil nilai peraktek pada siklus ini dapat dilihat pada table 4.5. berikut ini.

Tabel 4.5. Sekor demonstrasi peserta didik
No
Nama Siswa
Sekor
Rata-rata
Kategori sekor
1
Alviatul Khoiroh
85
81.19
Sangat baik
2
Atika Sari
90
81.19
Sangat baik
3
Dewi Masito
85
81.19
Sangat baik
4
Enik Hidayati
85
81.19
Sangat baik
5
Husnul Hotimah
85
81.19
Sangat baik
6
Hutjatul Wifdah
75
81.19
Baik
7
Imroatul Mahmudah
85
81.19
Sangat baik
8
Juliati
85
81.19
Sangat baik
9
Lutfiatur Rohmah
70
81.19
Cukup baik
10
Marweh
85
81.19
Sangat baik
11
Miftha Nuljana
70
81.19
Cukup baik
12
Mufida Lailatul Khumairoh
75
81.19
Baik
13
Muflihatus Sholihah
80
81.19
Sangat baik
14
Nili Millati Izza
85
81.19
Sangat baik
15
Rina Husnul Qotimah
85
81.19
Sangat baik
16
Rumanatus Zainiyah
85
81.19
Sangat baik
17
Shoimatul Fitriyah
80
81.19
Sangat baik
18
Siti Aisyah
80
81.19
Sangat baik
19
Siti Aisyah b
85
81.19
Sangat baik
20
Zulfaya Isnun
80
81.19
Sangat baik
21
Faridatul Karimah
70
81.19
Cukup baik
Jumlah

1705
1705



Untuk mengetahui hasil belajar siswa dan pemahaman siswa maka selain tes diatas peneliti menggunakan tes formatif atau tes tulis, adapun hasil tes tulis 21 siswa tersebut adalah: siswa yang mempunyai nilai sangat baik berjumlah 15  atau 71.42%, siswa yang bernilai baik berjumlah 2 atau 9.25%, siswa yang nilainya cukup baik berju 4 atau 19.04% sedangkan siswa yang nilainya masih dianggap kurang berjumlah 0 atau 0%. Nilai tersebut dapat dilihat dalam table 4.6. berikut ini.


Tabel 4.6. Hasil tes formatif siswa
No
Nama Siswa
Sekor
Rata-rata
Kategori sekor
1
Alviatul Khoiroh
90
82.85
Sangat baik
2
Atika Sari
85
82.85
Sangat baik
3
Dewi Masito
90
82.85
Sangat baik
4
Enik Hidayati
90
82.85
Sangat baik
5
Husnul Hotimah
90
82.85
Sangat baik
6
Hutjatul Wifdah
70
82.85
Cukup baik
7
Imroatul Mahmudah
70
82.85
Cukup baik
8
Juliati
90
82.85
Sangat baik
9
Lutfiatur Rohmah
80
82.85
Sangat baik
10
Marweh
75
82.85
Baik
11
Miftha Nuljana
75
82.85
Baik
12
Mufida Lailatul Khumairoh
85
82.85
Sangat baik
13
Muflihatus Sholihah
90
82.85
Sangat baik
14
Nili Millati Izza
90
82.85
Sangat baik
15
Rina Husnul Qotimah
70
82.85
Cukup baik
16
Rumanatus Zainiyah
85
82.85
Sangat baik
17
Shoimatul Fitriyah
85
82.85
Sangat baik
18
Siti Aisyah
90
82.85
Sangat baik
19
Siti Aisyah b
85
82.85
Sangat baik
20
Zulfaya Isnun
85
82.85
Sangat baik
21
Faridatul Karimah
70
82.85
Cukup baik
Jumlah

1740
1740



Dari hasil perolehan sekor siklus II di atas ini dapat disimpulkan, nilai ketuntasan hasil belajar peserta didik sudah dapat dikatakan tercapai, karna dalam siklus ini jumlah peserta didik yang dikategorikan tuntas dalam beberapa penilaian sudah mencapai setandar kelulusan, yakni mencapai 75% dari jumlah siswa. Penilain setiap siswa dikatakan tuntas jika mencapai 75 atau lebih dengan penilaian faham, sangat faham, baik dan sangat baik. Adapun nilai tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut: nilai pemahaman siswa dengan kategori sangat faham dan faham berjumlah 18 atau 85.71%, nilai demonstrasi dengan kategori sangat baik dan baik berjumlah 18 atau 85.71%, nilai tes formatif siswa dengan kategori sangat baik dan baik berjumlah 17 atau 80.95%.
4.      Refleksi
Hasil dari siklus dua ini yang merupakan tindak lanjut dari siklus I dapat dikatakan baik karna nilai siswa yang semula belum mencapai setandat kelulusan pada siklus I kini pada siklus II meningkat dan mencapai setandat kelulusan yakni 75%. Adapun peningkatan tersebut antara lain:
a.       Secara keseluruhan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran pada siklus II ini sudah baik, karena dari data tersebut  bisa dikatakan kurang lebih 85% peserta didik sudah mencapai setandat kelulusan.
b.      Ketuntasan belajar peserta didik dalam siklus II sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal di kelas 16 orang bahkan lebih dari jumlah. Jumlah peserta didik yang tuntas dalam memahami pembelajaran yang diberikan sebanyak 18 peserta didik atau 85,71% dari jumlah peserta didik.
c.       Tingkat kemampuan peserta didik dalam memperaktekkan sudah terlihat  baik, karena dari 21 siswa  18 siswa atau 85,71% siswa sudah dapat memperaktekkan benar.
d.      Dalam hasil penilaian tes formatif siswa sudah mencapai target yang diinginkan karna dari 21 siswa  17 siswa atau 80.95% siswa sudah mencapai setandat kelulusan.

E.     Pembahasan dan Refleksi
Dari penjabaran siklus I dan II dapat dilihat peningkatan hasil belajar mengajar mulai dari siklus I yang terlihat belum memenuhi setandat kelulusan kemudian dilanjutkan pada siklus II mencapai setandat kelulusan, yakni 75% siswa nilainya sudah mencapai 75, yang merupakan setandat ketuntasan belajar. Adapun hasil peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

Tabel 4.7. Peningkatan Pemahaman Peserta Didik
No
Kategori
Skala sekor
Siklus I
Siklus II
F
%
F
%
1
Sangat paham
80-100
2
9.52
15
71.42
2
Paham
75-80
2
9.52
3
14.28
3
Cukup paham
70-75
6
28.57
3
14.28
4
Kurang paham
65-70
11
52.38
0
0
5
Tidak Paham
60-65
0
0
0
0

Jumlah

21
100
21
100


Dari tabel diatas dapat diuraikan bahwa pemahaman peserta didik dalam pembelajaran dengan metode demonstrasi dengan media audio visual pada siklus I dan II terjadi peningkatan.
Pada siklus I peserta didik yang dikategorikan sangat paham sebanyak 2 atau 9.52% peserta didik sedangkan dalam siklus II terdapat 15 atau 71.42% peserta didik. Peserta didik yang dianggap paham dalam pembelajaran dengan metode pembelajaran demonstrasi dengan media audio visual pada siklus I berjumlah 2 atau 9.52% peserta didik dan terdapat 3 atau 14.28% peserta didik yang paham dalam pembelajaran siklus II. Peserta didik yang dikategorikan cukup paham   dalam pembelajaran siklus I sebanyak 6 atau 28.57% peserta didik sedangkan dalam siklus II peserta didik dengan kategori cukup paham sebanyak 3 atau 14.28% peserta didik. Dalam siklus I peserta didik yang kurang paham berjumlah 11 atau 52.38% sedangkan dalam siklus II 0 atau 0%.Dalam siklus I dan II tidak terdapat peserta didik dengan kategori tidak paham.

Tabel 4.8. Peningkatan Pemahaman Peraktek Peserta Didik
No
Kategori
Skala sekor
Siklus I
Siklus II
F
%
F
%
1
Sangat baik
80-100
3
14.28
16
76.19
2
Baik
75-80
5
23.80
2
9.52
3
Cukup baik
70-75
7
33.33
3
14.28
4
Kurang baik
65-70
6
28.57
0
0
5
Tidak baik
60-65
0
0
0
0

Jumlah

21
100
21
100


Dari tabel diatas dapat diuraikan bahwa pemahaman peserta didik dalam mendemonstrasikan materi yang telah disampaikan guru melalui metode pembelajaran demonstrasi dengan media audio visual pada siklus I dan II terjadi peningkatan.
Pada siklus I peserta didik yang dikategorikan sangat baik sebanyak 3 atau 14.28% peserta didik sedangkan dalam siklus II terdapat 16 atau 76.19% peserta didik. Peserta didik yang dianggap baik dalam pembelajaran dengan metode pembelajaran demonstrasi dengan media audio visual pada siklus I berjumlah 5 atau 23.80% peserta didik dan terdapat 2 atau 9.52% peserta didik yang berkategori baik dalam pembelajaran siklus II. Peserta didik yang dikategorikan cukup baik  dalam pembelajaran siklus I sebanyak 7 atau 33.33% peserta didik sedangkan dalam siklus II peserta didik dengan kategori cukup baik sebanyak 3 atau 14.28% peserta didik. Dalam siklus I peserta didik yang kurang baik berjumlah 6 atau 28.57% sedangkan dalam siklus II 0 atau 0%.Dalam siklus I dan II tidak terdapat peserta didik dengan kategori tidak baik.

Tabel 4.9. Peningkatan Hasil Test Peserta Didik
No
Kategori
Skala sekor
Siklus I
Siklus II
F
%
F
%
1
Sangat baik
80-100
1
4.76
15
71.42
2
Baik
75-80
5
23.80
2
9.25
3
Cukup baik
70-75
12
57.14
4
19.04
4
Kurang baik
65-70
3
14.28
0
0
5
Tidak baik
60-65
0
0
0
0

Jumlah

21
100
21
100


Dari tabel di atas dapat diuraikan bahwa pemahaman peserta didik dalam  materi yang telah disampaikan guru melalui metode pembelajaran demonstrasi dengan media audio visual pada siklus I dan II terjadi peningkatan.
Pada siklus I peserta didik yang dikategorikan sangat baik sebanyak 1 atau 4.76% peserta didik sedangkan dalam siklus II terdapat 17 atau 71.42% peserta didik. Peserta didik yang dianggap baik dalam pembelajaran dengan metode pembelajaran demonstrasi dengan media audio visual pada siklus I berjumlah 5 atau 23.80% peserta didik dan terdapat 2 atau 9.52% peserta didik yang berkategori baik dalam pembelajaran siklus II. Peserta didik yang dikategorikan cukup baik  dalam pembelajaran siklus I sebanyak 12 atau 57.14% peserta didik sedangkan dalam siklus II peserta didik dengan kategori cukup baik sebanyak 4 atau 19.04% peserta didik. Dalam siklus I peserta didik yang kurang baik berjumlah 3 atau 14.28% sedangkan dalam siklus II 0 atau 0%.Dalam siklus I dan II tidak terdapat peserta didik dengan kategori tidak baik.

BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran selama dua siklus dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut:
  1. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dengan media audio visual pada mata pelajaran fiqih materi tata cara pengurusan jenazah di kelas XB MA Raudlatul Ulum II Putukrejo kecamatan Gondanglegi kabupaten Malang tahun pelajaran 2013/2014 guru membuat perencanaan sebagai berikut:
a.       Guru memberikan materi dengan menggunakan media audio visual tentang tata cara pengurusan jenazah.
b.      Guru memberikan kesempatan kepada murit-murit untuk bertanya.
c.       Guru membimbing murit-murit untuk mendemonstrasikan materi yang telah guru sampaikan.
d.      Pada akhir pembelajaran, Guru mengevaluasi murit-murit dengan pertanyaan-pertanyaan lisan kemudian guru juga mengevaluasi murit-murit dengan soal formatif.


  1. Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran demonstrasi dengan media audio visual ini dapat meningkatkan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran fiqih materi tata cara pengurusan jenazah di kelas XB MA Raudlatul Ulum II putukrejo. Adapun persentase peningkatan pemahaman peserta didik sebagai berikut:
a.       Pada siklus I:
1)      Ketuntasan belajar peserta didik dalam siklus I juga belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal di kelas 16 orang dari jumlah peserta didik. Jumlah peserta didik yang tuntas dalam memahami pembelajaran yang diberikan sebanyak 4 peserta didik atau 19.0% dari jumlah peserta didik.
2)      Tingkat kemampuan peserta didik dalam memperaktekkan masih terlihat kurang baik, karena dari 21 siswa hanya 8 siswa atau 38.0% yang dapat memperaktekkan benar.
3)      Dalam hasil penilaian tes formatif siswa masi belum mencapai target yang diinginkan karna dari 21 siswa hanya 6 atau 28.5% yang tuntas.






b.      Pada siklus II:
1)      Ketuntasan belajar peserta didik dalam siklus II sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal di kelas 16 orang bahkan lebih dari jumlah. Jumlah peserta didik yang tuntas dalam memahami pembelajaran yang diberikan sebanyak 18 peserta didik atau 85,71% dari jumlah peserta didik.
2)      Tingkat kemampuan peserta didik dalam memperaktekkan sudah terlihat  baik, karena dari 21 siswa  18 siswa atau 85,71% siswa sudah dapat memperaktekkan benar.
3)      Dalam hasil penilaian tes formatif siswa sudah mencapai target yang diinginkan karna dari 21 siswa  17 siswa atau 80.95% siswa sudah mencapai setandat kelulusan.

B.     Saran
Adapun saran yang dapat diberikan peneliti dari hasil penelitian yang dilakukan di kelas XB Raudlatul Ulum II sebagai berikut:
1.      Kepada lembaga/sekolah
Untuk lebih meningkatkan kualitas lulusan, mutu pendidikan yang ada maka perlu adanya pengembangan sistem belajar yang berorientasi pada kepentingan murid baik di kelas maupun di luar kelas.Dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa, maka pihak sekolah agar lebih memperhatikan peraktek siswa dalam pembelajaran yang di dalamnya membutuhkan peraktek.
2.      Kepada guru
Bagi pendidik sebaiknya tidak terlalu otoriter kepada anak didik dengan memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mengembangkan kreativitasnya sehingga pola pikir anak didik menjadi semakin berkembang.Disamping itu guru harus bisa menjadi suri tauladan yang baik bagi anak didiknya.Dan hendaknya para guru lebih kreatif dalam mengembangkan metode pembelajaran dan menggunakan media pembelajaran yang ada sehingga siswa tidak merasa jenuh.
3.      Kepada siswa
Agar siswa senantiasa belajar dengan giat untuk meningkatkan prestasi belajar dan mengamalkan pengetahuan yang mereka miliki dalam kehidupan sehari-hari.Hendaknya siswa dapat belajar dengan baik dan lebih efaktif lagi sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar yang baik.
4.      Kepada peneliti yang lain
Penelitian ini sebagai pegangan dalam memberikan alternative sebagai suatu masukan dan solusi dalam rangka membantu meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di MA Raudlatul Ulum II Putukrejo.Selanjutnya diharapkan dapat mengkaji dan meninjau dari factor-faktor lain yang berhubungan dengan pamahaman siswa, karena dalam penelitian ini hanya terbatas pada peningkatan pemahaman siswa.Oleh karena itu, peneliti selanjutnya sebaiknya mengembangkan penelitian ini dengan jangkauan yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA


Departemen Agama RI. (2005). Al-Qura’an dan Terjemahannya. Jakarta: Al-Huda.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun ( 2003). SistemPendidikan Nasional. Jakarta.
Tim KBB (1996). “Kongres Budaya dan Bahasa Indonesia”. Makalah. Jakarta.
Drs. Djamarah,SyaifulBahri, Aswan Zain (2006). “StrategiBelajarMengajar”. Jakarta: PT RinekaCipta.
Susilofy (18Februari 2011). ”penerapan metode demonstrasi dengan media benda asli untuk meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan alam siswa kelas v semester I”. http://susilofy.wordpress.com.
Prof. Dr. Ramayulis (2005). “Metodologi Pendidikan Agama Islam”. Jakarta: Kalam Mulia.
Dr. Tafsir, Ahmad (2013). “MetodologiPengajaran Agama Islam”. Bandung: PT Remaja Rosdakarnya Offset.
Dra. N.K, Roestiyah (2008). “Strategi Belajar Mengajar”. Jakarta: Rineka cipta.
Adi D (2001). “kamus bahasa istilah”. Ttp: FajarMulia.
YS Chaniago, Amran (2002). “Kamus Lengkap Bahasa Indonesia”. Bandung: Pustaka Setia.
Arikunto, Suharsimi (2009).  Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan”. Jakarta: Bumi Aksara.
Ahmad Warson Munawwir. (1997) “Kamus Al-Munawwir”. Surabaya: Pustaka Progressif.
Imam an-Nawawi. (tt). “ al-Majmu’ Syarh al-Muhazzab”. Semarang. Toha Purta.
Umar Abdul jabbar. (tt). “Mabadi’ul Fiqhiyah”. Juz 4. Semarang. Toha Purta.
Ghoni Asyukur, Abd (1989). “Shalat Dan Merawat Jenazah” Bandung: Sayyidah.
Pudjiastuti, Sri Rahayu (2006). “Metodologi Penelitian’. Jakarta: STKIP Press.
Kunandar (2011). “Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru”.  Jakarta: PT Rajawali Pers.
Winston, Tellis (2001). “Introduction to Case Study”. Ttp: the Qualitative Report.
Basyrudin Usman, M. (2002). “Metodologi Pembelajaran Agama Islam”. Jakarta: Ciputat Press.
Qasim, M. Rizal (2000). “Pengamalan Fikih I”. Jakarta: Tiga Serangkai.
Karim, Abdul (2004). “Petunjuk  Merawat Jenazah Dan Shalat Jenazah”. Jakarta: Amzah.
Trianto (2012). “Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas, Classroom Action Research,Teoridan Praktik”. Jakarta: Prestasi Pustaka.
M. Psi, Dr. Ekawarna. “PenelitianTindakanKelas”. Jakarta: Gaung Persada GP Press.
Suwandi, Basrowidan (2008). “Prosedur Penelitian Tindakan Kelas”. Bogor :Ghalia Indonesia.


Tulisan ini diposkan oleh: Najmal Falaq
Tgl./Bulan/Tahun            : 10 januwari 2015
Nomer telefon                  : 081555906438
Imail                                 : najmalfalah@yahoo.co.id



No comments:

Post a Comment