January 21, 2015

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN AN-NAJM "METODE DEMONSTRASI DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL



PROPOSAL
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DENGANMEDIA AUDIO VISUALUNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA  PADA PELAJARAN FIQIH MATERI TATA  CARA PENGURUSAN JENAZAHKELAS XB RAUDLATUL ULUM II PUTUKREJO

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses jangka panjang yang sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan di dunia sebab hanya mealaui proses pendidikan yang baik maka manusia akan mampu meraih dan menguasai ilmu pengetahuan untuk bekal hidupnya dengan melalui proses pendidikan seseorang akan dapat mengetahui apa yang tidak diketahuinya. Allah subhanawata’ala berfirman dalam surat Al-Alaq ayat 5 yang berbunyi:
عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Artinya: “Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
(Q.S. Al-Alaq: 5)[1]
Pasal 1 Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional menyebutkan bahwa  pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Jadi, pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan siswa belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada siatuasi tertentu[2].
Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berusaha tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman[3].
Sependapat dengan pernyataan tersebut, Soetomo mengemukakan bahwa pembelajaran adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang yang dengan sengaja dilakukan sehingga memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula[4]. Sedangkan belajar adalah suatu proses yang menyebabkan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan, bertambah, berkembang daya pikir, sikap dan lain-lain[5].
Dalam proses belajar mengajar di sekolah khususnya dan lembaga-lembaga pendidikan umumnya terdapat banyak sekali metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran baik pelajaran Pendidikan Agama Islam maupun pelajaran lainnya, sehinggatujuan pembelajaran yang ditetapkan dapat tercapai.
Salah satu dari beberapa metode tersebut adalah metode demonstrasi, metode demonstrasi,metode demonstrasi adalah suatu metode mengajar dimana seorang guru atau orang lain yang sengaja diminta atau murid sendiri memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses atau suatu kaifiyah melakukan sesuatu[6].
Menurut A. Tabrani Rusyan mengatakan bahwa “Metode Demonstrasi merupakan pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan”[7].
Dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan di MA. Raudlatul Ulum II Putukrejo, di dapatkan asumsi bahwa metode demonstrasi dengan media audio visual ini terlihat jarang sekali dipergunakan di dalam kelas kebanyakan yang dipergunakan hanyalah metode ceramah dan tanya jawab padahal dalam materi fiqih ini cendrung kepada ubudiah yang baik tidaknya, benar salahnya hanya dapat dilihat pada perakteknya dengan ketetapan dan tata cara yang dipandang benar menurut Syara’[8]. Metode demonstarsi dan media audio visual yang diterapkan itu sangat jarang ditemukan, padahal kedua metode ini sangat saling berkaitan karna dengan melihat tayangan siswa akan lebih mudah untuk memperaktekkanya.
Dalam pembelajaran khususnya materi fikih metode demonstrasi dan media audio fisual ini sangat perlu karena dalam fiqih diperlukan peraktek dan gambaran sebagai mana pembelajaran yang diterapkan dalam agama Islam seperti dalam mengajarkan praktek-praktek agama, Nabi Muhammad Saw banyak mempergunakan metode ini. Seperti mengajarkan cara-cara wudhu’, shalat, dan sebagainya. Seluruh cara-cara ini dipraktekan oleh Nabi Munahmmad Saw, kemudian barulah dikerjakan oleh umatnya.Dalam suatu Hadist pernah Nabi menerangkan kepada umatnya:صلوا كما رأيتموني أصلي
“Sembahyanglah kamu sebagaimana kamu melihat aku sembahyang.” (H.R. Bukhori)[9]
Terkait dengan pembelajaran yang menggunakan metode demonstrasi dan audio visual yan cendrung kepada peraktek dengan melihat gambaran yan jelas, Soetomomengemukakan pendapatnya bahwa pembelajaran adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang yang dengan sengaja dilakukan sehingga memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu proses yang menyebabkan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan, bertambah, berkembang daya pikir, sikap dan lain-lain.
Dalam pembelajaran pengurusan jenazah yang diterapkan pada siswa kelas XB MA Raudlatul Ulum II Putukrejo dilihat masi kurang mengena pada sasaran itu  dapat terlihat ketika mereka selesai diberikan materi pelajaran pengurusan jenazah, para siswa masih kurang memahami sehingga tidak dapatmemperaktekkanya dengan benar. Pembelajaran Fiqih khususnya pengurusan jenazah ini memerlukan metode dan media yang dapat memudahkan siswa dalam meningkatkan pemahaman, yakni mengerti dan dapat mengaplikasikanya dengan benar.Maka metode, media dan gambaran yang berhubungan dengan peraktek dalam pembelajaran pengurusan jenazah ini sangat dibutuhkan agar siswa dapat mengaplikasikan pengurusan jenazah dengan baik dan benar, adapun metode dan media  yang dipandang sesuai dengan penyampaian materi pengurusan jenazah ini adalah metode demonstrasi dengan media audio visual.
Dalam metode demonstrasi dengan media audio visual tentang pengurusan jenazah ini lebih mendukung dan memudahkan siswa dalam memahami dan mengerti tata cara pengurusan jenazah karena dalam metode ini selain siswa mendapat penjelasan siswa juga dapat memperaktekkanya secara langsung ditambah siswa dapat melihat secara langsung melalui audio visual tata cara pengurusan jenazah yang benar dan jelas.
Berdasarkan uraian diatas sebagai gambaran problem dalam memperoleh efektifitas dan efesien pembelajaran materi PAI khususnya Fiqih maka peneliti mencoba mengangkat permasalahan melalui pendekatan teoritis dan empirik, maka peneliti formulasikan kedalam judul penelitian yaitu Penerapan Metode Demonstrasi DenganMedia Audio Visual   Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Materi Tata  Cara Pengurusan Jenazah Kelas XB Raudlatul Ulum II Putukrejo” dari sini diharapkan dapat menemukan pemecahan masalah sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang hendak dikaji dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.      Bagaimana penerapan metode demonstrasi dengan media audio visual ini dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran fiqih materitata cara pengurusan jenazah?
2.      Apakah penerapan metode demonstrasi dengan media audio visual ini dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran fiqih materi tata cara pengurusan jenazah?

C.    Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitianya sebagai berikut:
1.      Untuk memahami Bagaimana penerapan metode demonstrasi dengan media audio visual ini dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran fiqih materi tata cara pengurusan jenazah.
2.      Untuk memahami Apakah penerapan metode demonstrasi dengan media audio visual ini dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran fiqih materi tata cara pengurusan jenazah.

D.    Kegunaan Penelitian
1.      Kegunaan secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tentang upaya peningkatan pemahaman siswa kelas XB Raudlatul Ulum II Putukrejo dan untuk menambah referensi, literature tentang strategi pembelajaran pada umumnya,  khususnya strategi pembelajaran fiqih.
2.      Kegunaan secara Praktis
a.       Bagi Guru, sebagai bahan pertimbangan, masukan bagi guru pendidikan fiqih   khususnya dalam menciptakan proses pembelajaran  tatacara pengurusan jenazah dan dapat dijadikan sebagai altenatif untuk memilih atau menyiapkan setrategi pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa.
b.       Bagi siswa, pelaksanaan penelitian ini akan dapat membuat siswa lebih berperan aktif dan lebih terampil dalam belajar serta dapat merangsang kemampuan berfikir siswa dalam memahami materi-materi yang diajarkan sehingga dapat memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan dalam upaya mengembangkan pengetahuan.
c.       Bagi Sekolah, sebagai bahan pemberian alternatif model strategi mengajar pada mata pelajaran fiqih guna meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan pemahaman siswa.
d.      Bagi Peneliti, sebagai bahan kajian tentang metode pembelajaran demonstrasi dengan media audio visual dan manfaatnya secara langsung di dalam meningkatkan atkvitas siswa khususnya dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran fiqih.

E.     Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai aspek antara lain:
1.      Secara teoritis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi kurikulum untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan dan mencapai target setandar kelulusan.
2.      Secara prakmatis, penelitian ini diharapkan biasa memberikan sumbangan pemikiran kepada kepala madrasah, guru-guru, dan lain-lain.

F.     Penelitian Terdahulu
Dalam Penelitian tindakkan kelas ini ada beberapa penelitian sebelumnya yang hamper sama dan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan, penelitian sebelumnya tersebut antara lain:
1.      Penbelitian Jannatul Firdaus, Skripsi (2013) yang berjudul “Penggunaan Metode Demonstrasi melalui Media Audio Visual dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran PAI Tentang Wudhu’ dan Tayammum di SMP Al-Azhar Jeru Turen Malang”.
2.      Penelitian Farhan, Skripsi (2013) yang berjudul “Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Pembelajaran Sholat dan Khotbah Jum’at Pada Siswa Kelas VII MTS Nahdlatul Ulama’ Kedemangan Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang.
3.      Penelitian Murniatun Hasanah, Skripsi (2013) yang berjudul “Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Fiqih di Kelas XA Madrasah Aliuah Raudlatul Ulum Putri Ganjaran Goindanglegi Malang.
Dari beberapa penelitian diatas dapat dibandingkan sebagai berikut, penelitian nomer satu menitik beratkan pada peningkatan motivasi dan prestasi siswa. penelitian yang kedua menitik beratkan pada peningkatan pembelajaran, sedangkan penelitian yang ketiga lebih menitik beratkan pada peningkatan motivasi siswa. Dalam beberapa penelitian diatas masi belum ada gambaran jelas  sejauh mana peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran yang disampaikan dengan adanya metode demonstrasi dengan media Audio Visual, lebih-lebih dalam masalah pembelajaran fiqih yang memerlukan peraktek khususnya pada tata cara pengurusan jenazah. Itulah titik pembeda antara penelitian ini dan tiga penelitian di atas.

G.    Kerangka Teori
1.      Metode Demonstrasi
metode berasal dari kata “Methodos” yang secara etimologis, berasal dari bahasa latin yaitu “Methodos”. Secara etimologis kata methodos berasal dari kata metha yang artinya dilalui dan hodos yang artinya jalan. Jadi methodos artinya jalan yang dilalui. Secara umum, “metode artinya jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan.
Metode Demonstrasi adalah Suatu metode mengajar dimana seorang guru atau orang lain yang sengaja diminta atau murid sendiri memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses atau suatu kaifiyah melakukan sesuatu[10].
Menurut A. Tabrani Rusyan mengatakan bahwa “Metode Demonstrasi merupakan pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan”[11].
Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana Metode demonstrasi diartikan sebagai cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun bentuk tiruan.Sebagai contoh seorang instuktur atau tim guru menujukan, atau memperlihatkan suatu proses misalnya merebus air sampai 100 0C, sehingga seluruh siswa dikelas dapat melihat, mengamati, mendengar, dan merasakan proses yang dipertunujkan oleh guru. Dengan demonstrasi proses penerimaan siswa terhadap pelajaranakan lebih berkesan secara mendalam sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Adapun penggunaan teknik demonstrasi mempunyai tujuan agar siswa amampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu[12].
2.      Media Audio Visual
Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi suara dan gambar[13].Media audio-visual merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam media audio visual terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui bentuk visualisasi[14].
3.      Peningkatan
Menurut Adi D, dalam kamus bahasanya istilah peningkatan berasal dari kata dasar tingkat yang berarti lapis dari sesuatu yang bersusun dan peningkatan berarti kemajuan[15].
4.      Pemahaman
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Pemahaman adalah sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar[16]. Suharsimi menyatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan, menduga (estimates), menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan[17]. Dengan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di antara fakta – fakta atau konsep.
5.      Pengertian Jenazah
Kata jenazah diambil dari bahasa Arab (جن ذح) yang berarti tubuh mayat dan kata جن ذ   yang berarti menutupi. Jadi, secara umum kata jenazah memiliki arti tubuh mayat yang tertutup[18].

H.    Hipotesis Penelitian
Menurut Sutrisno Hadi, Hipotesis adalah: “Dugaan sementara yang mungkin benar atau salah, dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika fakta-faktanya membenarkannya[19].
            Berdasarkan permasalahan diatas, maka dalam hal ini penulis menggunakan hipotesis sebagai berikut: Penerapan metode demonstrasi dengan media audio visual dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran fiqih materi tata  cara pengurusan jenazah Kelas XB Raudlatul Ulum II Putukrejo”
            Hipotesis ini berdasarkan dari keunggulanmetode demonstrasi dengan media audio visual yang bisa membuat pembelajaran yang sebelumnya  pasif  menjadi aktif. Karena keunggulan metode demonstrasi dengan media audio visual yaitu guru mudah menguasai kelas, guru mudah menerangkan materi dengan baik, gerak  fisik yang dominan dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh atau bosan, untuk mengungkapkan daya ingat terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari siswa, siswa dapat memperaktekkan langsung dengan bimbingan guru sehingga siswa benar-benar memahami dan mengingat pelajaran yang telah diberikan. Selain itu strategi ini memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerjasama dengan orang lain.

I.       Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah
Ruang lingkup dalam penelitian ini terbatas pada perubahan yang dibatasi yaitu dari metode dan media pembelajaran yang bersifat umum menjadi metode dan media pembelajaran yang bersifat khusus yakni dengan menggunakan metode demonstrasi dan media audio visual.
1.      Ruang lingkup
Setandar kompetensi dan kompetensi dasar yang dibahas dalam penelitian ini adalah
Setandar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Memahami ketentuan hukum Islam tentang pengurusan jenazah
Menjelaskan tatacara pengurusan jenazah.
Memperagakan tatacara pengurusan jenazah.

2.      Pembatasan Masalah Karena keterbatasan penelitian dalam hal waktu, tenaga, dan kemampuan, maka dalam penelitian ini dilakukan pembatasan masalah dalam mata pelajaran fiqih hal materi peraktek pengurusan jenazah.

J.      Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan penelitian tindakan kelas. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah classroomaction research atau penelitian tindakan kelas. Menurut Sri Rahayu Pudjiastuti menyatakan bahwa “classroom action research” atau penelitian tindakan kelas adalah cara baru bagi guru untuk secara sistematik meneliti proses belajar mengajar mereka sendiri [20]“. Pada prinsipnya penelitian tindakan kelas ini dimaksudkan untuk mengatasi suatu permasalahan dan dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan tersebut, adapun langkah-langkah atau tindakkan yang akan dilakukan dalam penelitian ini memiliki empat tahap yang mengikuti rumusan yang telah dirumuskan oleh Lewin Kemmis dan MC Taggar pada tahun 1992, yaitu Planning (rencana), Action (tindakan), Observation (pengamatan) dan Reflection (refleksi).
1.      Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Class Room Action Research) yaitu suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran  kelasnya[21]. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara pendidik dan peneliti dalam meningkatkan aktivitas belajar peserta didik dengan  metode pembelajaran demonstrasi dengan media audio visual.
2.      Sumber Data
Oleh karena lingkup penelitian ini adalah penelitian kualitatif, maka teknik pengumpulan sampelnya menggunakan cara purposive, dimana peneliti memakai berbagai pertimbangan, yaitu berdasarkan konsep teori yang digunakan, serta keingintahuan dari pada penelitian tentang karakteristik pribadi dari obyek yang diteliti,  
     Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah :
a.       Informan, yaitu   objek dari penelitian atau siswa yang akan diteliti, adapun jumlah objek yang akan diteliti sebanyak 21 orang yaitu Kelas XB MA Raudlatul Ulum IIPutukrejo, selanjutnya informan tersebut dibagi 2siklus untuk membandinkan penelitian tersebut satu sama lainnya.
b.      Key informan yaitu  seseorang yang melakukan penelitian atau yang membantu dalam penelitian tersebut dalam hal ini yaitu guru sebanyak 2 (dua) orang guru yang membantu dalam penelitian ini, seorang guru memperaktekkan metode demonstrasi dengan media audio visual dan yang satunya lagi mengawasi siswa agar penelitian yang dilaksanakan di MA Raudlatul Ulum II Putukrejo Kelas XB dapat berhasil.
3.      Tehnik Penggalian Data
                        Untuk mengumpulkan data yang akurat dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik, yaitu untuk menunjang data tentang Metode diskusi  yang efektif digunakan perencanaan, pelaksanaan, tindakan refleksi dan hal itu dilakukan berulang-ulang sehingga mendapat nilai yang baik karena kebiasaannya.
a.       Perencanaan, yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK yang diprakarsai seperti penetapan entry behavior. Pelancaran tes diagnostic untuk menspesifikasi masalah. Pembuatan scenario pembelajaran, pengadaan alat – alat dalam rangka implementasi PTK, dan lain – lain yang terkait bdengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Disamping itu juga diuraikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Disamping itu juga diuraikan alternative – alternative solusi yang akan dicobakan dalam rangka perbaikan masalah. Format kemitraan antara guru dengan dosen LPTK juga dikemukakan pada bagian ini.
b.      Implementasi Tindakan yaitu deskripsi tindakan yang akan di gelar. Scenario kerja tindakan perbaikan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan.
c.       Observasi dan Interpretasi yaitu uraian tentang prosedur perekaman dan penafsiran data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan perbaikan yang dirancang.
d.      Analisis dan Refleksi yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan digelar, personel yang akan dilibatkan serta kriteria dan rencana bagi tindakan daur berikutnya.
4.      Teknik Analisa Data
Teknik analisis dan penafsiran data dalam penelitian ini mengikuti langkah-langkah yang direkomendasikan, seperti dikutip oleh Tellis  yang menyatakan bahwa analisis data dilakukan dengan penelaahan, kategorisasi, melakukan tabulasi data dan atau mengkombinasikan bukti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Prosedur ini senada dengan prosedur yang direkomendasikan, bahwa proses analisis data dimulai dengan:
a.       Menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, dalam hal ini adalah dari hasil wawancara, kuesioner, maupun analisis dokumen.
b.      Setelah ditelaah maka langkah selanjutnya adalah mengadakan apa yang dinamakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan kunci yang perlu dijaga agar tetap berada didalamnya.
c.       Langkah berikutnya adalah menyusunnya kedalam satuan-satuan untuk kemudian dikategorisasikan.
d.      Diakhiri dengan penafsiran data.
5.      Tehnik Kalibrasi Keabsahan  Data
Menurut Winston, studi kasus merupakan strategi penelitian yang bersifat triangulasi”[22]. Triangulasi tersebut meliputi triangulasi data, penyelidik, teori, dan metodologi. Oleh karenanya, pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara triangulasi. Pemeriksaan keabsahan data lain, seperti yang direkomendasikan oleh Moleong, dilakukan dengan cara: 1) uraian rinci, 2) kecukupan referensial dan 3) auditing[23].

K.    Sistematika Pembahasan
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh tentang isi penelitian tindakan kelas ini, secara singkat dapat dilihat pada sistematika pembahasan di bawah ini, dimana dalam penelitian tindakan kelas (class action research) ini dibagi (5) lima bab antara lain:
BAB I   : Pendahuluan
Yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penelitian terdahulu, kerangka teori, hipotesis tindakan, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II : Kajian Pustaka
Yaitu tinjauan tentang penelitian tindakan kelas, metode demonstrasi, media audio visual, pemahaman siswa, dan tata cara pengurusan jenazah.
BAB III: Metode Penelitian
Yaitu dengan tinjauan tentang rencana tindakan, setting penelitian, siklus penelitian, pembuatan instrument, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan indicator kinerja.
BAB IV: Paparan Data dan Hasil Penelitian
Yaitu dengan tinjauan paparan data, hasil analisis penelitian siklus I, hasil p[enelitian siklus II, dan rekapitulasi peningkatan metode pembelajaran dengan metode demonstrasi dan media audio visual.
BAB V : Kesimpulan dan Saran
Bab ini merupakan akhir dari pembahasan berisi tentang kesimpulan dari pembahasan  data-data yang telah dianalisis dan saran-saran sebagai bahan pertimbangan.




DAFTAR PUSTAKA

Tim KBBI (1996). Kongres Budaya dan Bahasa Indonesia”.Makalah. Jakarta.
Sutomo(1993).Pembelajaran Menyenangkan Untuk anak-anak Autis. Jakarta:Bumi Aksara.
Prof. Dr. Ramayulis(2005). “Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta:KalamMulia.
Dra. Zuhairini, H.et.al. (1983). “Metodik Khusus Pendidikan Agama”.Surabaya:
Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel.
Dra. Roestiyah N.K.(2008). “Strategi Belajar Mengajar”. Jakarta: Rineka cipta.
Bahri, Syeful dan Aswan Zain, (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta.
Suleiman, Amir H. (1985)Media Audio-Visual untuk Pengajaran, penerangan, dan penyuluha”.Jakarta: PT Gramedia.
Adi D. (2001). “kamus bahasa istilah”.
ChaniagoAmran YS. (2002). “Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Cet. V, Bandung: Pustaka Setia.
Suharsimi Arikunto. (2009) Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan”. (edisi revisi). Cet.IX, Jakarta: Bumi Aksara.
Ghoni Asyukur,Abd(1989). “Shalat Dan Merawat Jenazah”. Bandung: Sayyidah.
Arikunto dkk, Suharm (2007).“Penelitian Tindakan Kelas”.Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Pudjiastuti, Sri Rahayu (2006).“Metodologi Penelitian”. Jakarta: STKIP Press.
Kunandar (2011). “Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru”.Jakarta: PT Rajawali Pers.
Winston, Tellis (2001). Introduction to Case Studythe Qualitative Report”. Volume 3, ttp.
Moleong(tt). op.cit,ttp.


















JADWAL PENELITIAN

Mengacu kepada desain di atas, maka seluruh rangkaian kegiatan penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan mulai bulan Desember 2013 hingga Mei 2014 dengan jadwal kegiatan sebagai berikut:
NO
KEGIATAN
Des. 2013
Jan. 2014
Feb. 2014
Mar. 2014
Apr 2014
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
1.       
Pengusulan
x
x


















2.       
Penulisan proposal


x
x
x
x














3.       
Seminar proposal








x











4.       
Revisi proposal









x










5.       
Penggalian data










x
x








6.       
Analisis data












x
x






7.       
Penulisan laporan














x
x




8.       
Presentasi laporan
















x
x


9.       
Revisi laporan


















x
x
OUT LANE

BAB I          :  PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.  Rumusan Masalah
C.  Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E.  Penelitian Terdahulu
F.   Penegasan Istilah
G. Hipotesis Tindakan
H. Metode Penelitian
I.    Sistematika Pembahasan
BAB II         :  KERANGKA TEORI
A. Metode Demonstrasi
B.  Media Audio Visual
C.  Peningkatan
D. Pemahaman
E.  Pengertian Jenazah
BAB III       :  METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian dan pendekatan
B.  Lokasi dan waktu penelitian
C.  Sumber data
D. Teknik penggalian data
E.  Teknik analisis data
F.   Teknik pengecekan keabsahan data

BAB IV       :  HASIL PENELITIA
A.    Prosedur Penelitian
B.     Refleksi
C.     Observasi Aktivitas Guru Siklus I
D.    Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
E.     Evaluasi
F.      Siklus I
Perencanaantindakan
Pelaksanaan Tindakan
Observasi dan Evaluasi
G.    Siklus II
Perencanaan Tindakan
Pelaksanaan Tindakan
Observasi dan Evaluasi
H.    Refleksi
I.       Observasi Aktivitas Guru Siklus II
J.       Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
K.    Evaluasi
BAB V          : PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.  Saran


Tulisan ini diposkan oleh: Najmal Falaq
Tgl./Bulan/Tahun            : 20 januwari 2015
Nomer telefon                  : 081555906438
Imail                                 : najmalfalah@yahoo.co.id




[1]Departemen Agama RI. Al-Qura’an dan Terjemahannya. (Jakarta: Al-Huda) 2005. halaman 598.
[2]Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. (Jakarta, 8 Juli 2013).
[3]Tim KBBI, Makalah Kongres Budaya dan Bahasa Indonesia, (Jakarta: 1996), halaman 14.
[4]Sutomo, Pembelajaran Menyenangkan Untuk anak-anak Autis(Jakarta: Bumi Aksara, 1993), halaman 68.
[5]Ibid, halaman 120.
            [6]Dra. H. Zuhairini, Drs. Abdul Ghofir, dan Drs. Slamet As. Yusuf, Metodik Khusus Pendidikan Agama,(Surabaya, Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel, 1983), halaman 94.
[7]http://susilofy.wordpress.com/2011/02/18/penerapan-metode-demonstrasi-dengan-media-benda-asli-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-ilmu-pengetahuan-alam-siswa-kelas-v-semester-i/
[8]Siti Aisyah dan teman-teman murit kelas XB, wawancara, ( 18, 11, 2013).
[9]Prof. Dr. Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), halaman 245.
            [10]Dra. H. Zuhairini, Drs. Abdul Ghofir, dan Drs. Slamet As. Yusuf, Metodik Khusus Pendidikan Agama,(Surabaya, Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel, 1983), halaman 94.
[11]http://susilofy.wordpress.com/2011/02/18/penerapan-metode-demonstrasi-dengan-media-benda-asli-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-ilmu-pengetahuan-alam-siswa-kelas-v-semester-i/
[12]Dra. Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar,(Jakarta, Rineka cipta, 2008), halaman 83.
[13]Syeful bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka Cipta,2002), halaman 141.
[14]Amir Hamzah Suleiman, Media Audio-Visual untuk Pengajaran, penerangan, dan penyuluha, (Jakarta: PT Gramedia, 1985), halaman 11.
[15]Menurut Adi D, kamus bahasa istilah, (2001).
[16]Amran YS Chaniago. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. (Cet. V; Bandung: Pustaka Setia, 2002), halaman 427 – 428.
[17]Suharsimi Arikunto. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). (Cet.IX; Jakarta: Bumi Aksara,2009), halaman 118 – 137.
[18]Abd. Ghoni Asyukur, Shalat Dan Merawat Jenazah, (Bandung: Sayyidah, 1989), halaman 5.
[19]Suharm Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, PT.Bumi Aksara, (Jakarta:2007), halaman 2-3.
[20]Sri Rahayu Pudjiastuti, Metodologi Penelitian, ( Jakarta: STKIP Press:2006) halaman87.
[21]Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, PT Rajawali Pers, (Jakarta. 2011),halaman 46.
[22]Tellis, Winston,; “Introduction to Case Study”, the Qualitative Report, Volume 3, (ttp, 2001), halaman 2.
[23] Moleong, op.cit, (ttp,tt) halaman. 170 – 187.

No comments:

Post a Comment