January 9, 2015

SKRIPSI NAJMAL FALAH BAB I PENDAHULUAN "METODE DEMONSTRASI DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL



 BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses jangka panjang yang sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan di dunia sebab hanya mealaui proses pendidikan yang baik maka manusia akan mampu meraih dan menguasai ilmu pengetahuan untuk bekal hidupnya dengan melalui proses pendidikan seseorang akan dapat mengetahui apa yang tidak diketahuinya. Allah subhanawata’ala berfirman dalam surat Al-Alaq ayat 5 yang berbunyi:
عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.[1]

Di dalam pendidika terdapat proses pembelajaran yang merupakan proses penting dalam pendidikan itu sendiri. Adapun pengertian pembelajaran itu sendiri disebutkan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Pasal 1  tentang pendidikan nasional bahwa  pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Jadi, pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan siswa belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada situasi tertentu.[2]
Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berusaha tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.[3]
Dalam proses pembelajaran atau proses belajar mengajar di sekolah khususnya dan lembaga-lembaga pendidikan, umumnya terdapat banyak sekali metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran baik pelajaran Pendidikan Agama Islam maupun pelajaran lainnya, sehinggatujuan pembelajaran yang ditetapkan dapat tercapai.
Salah satu dari beberapa metode tersebut adalah metode demonstrasi, Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya atau tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.[4]
Menurut A. Tabrani Rusyan mengatakan bahwa “Metode Demonstrasi merupakan pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan”.[5]
Dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan di MA. Raudlatul Ulum II Putukrejo, di dapatkan asumsi bahwa metode demonstrasi dengan media audio visual ini tidak terlihat dipergunakan di dalam kelas lebih-lebih dalam mata pelajaran fiqih, kebanyakan yang dipergunakan hanyalah metode ceramah dan tanya jawab.[6] Padahal dalam materi fiqih ini cendrung kepada ubudiah yang baik tidaknya, benanya hanya dapat dilihat padaperakteknya dengan ketetapan dan tata cara yang dipandang benar menurut Syara’.
Dalam pembelajaran pengurusan jenazah yang diterapkan pada siswa kelas XB MA Raudlatul Ulum II Putukrejo dilihat masi kurang mengena pada sasaran itu  dapat terlihat ketika mereka selesai diberikan materi pelajaran pengurusan jenazah, para siswa masih kurang memahami sehingga tidak dapat memperaktekkanya dengan benar. Pembelajaran Fiqih khususnya pengurusan jenazah ini memerlukan metode dan media yang sesuai dan dapat memudahkan siswa dalam meningkatkan pemahaman, yakni mengerti dan dapat mengaplikasikanya dengan benar.
Kesesuaian metode dengan materi pelajaran ini sangat penting untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran diperlukan metode tepat, karna metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya bervareasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.[7]Kesesuaian ini bukan hanya metode saja namun media yang dipergunakanpun harus ada kesesuaian agar dapat mempermudah tercapainya tujuan dalam pembelajaran.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik dari pada tanpa bantuan media.[8]
Sehubungan dengan pendapat tersebut, maka metode dengan media  yang berhubungan dengan peraktek pembelajaran pengurusan jenazah ini sangat dibutuhkan agar siswa dapat mengaplikasikan pengurusan jenazah dengan baik dan benar, adapun metode dan media  yang dipandang sesuai dengan penyampaian materi pengurusan jenazah ini adalah metode demonstrasi dengan media audio visual. Metodedemonstrasi dengan media audio visual  ini saling berkaitan, dengan melihat tayangan siswa akan lebih mudah untuk memperaktekkanya.
Metode dan media ini sangat perlu karena di dalam fiqih diperlukan peraktek dan gambaran sebagai mana pembelajaran yang diterapkan dalam agama Islam seperti dalam mengajarkan praktek-praktek agama, Nabi Muhammad Saw banyak mempergunakan metode ini. Seperti mengajarkan cara-cara wudhu’, shalat, dan sebagainya. Seluruh cara-cara ini dipraktekan oleh Nabi Munahmmad Saw, kemudian barulah dikerjakan oleh umatnya.Dalam suatu Hadist pernah Nabi menerangkan kepada umatnya:
                                                       صلوا كما رأيتموني أصل

“Sembahyanglah kamu sebagaimana kamu melihat aku sembahyang.”.[9]

Metode demonstrasi dipandang baik penggunaanya lebih-lebih pada materi pelajaran tata cara pengurusan jenazah di kelas XB Raudlatul Ulum II Putukrejo karna metode ini sesuai dengan perinsip pembelajaran. Perinsip pembelajaran menghendakki agar guru mengutamakan tugasnya pada mengajarkan cara belajar dan mau belajar sendiri, bukan mengajarkan bahan pengajaran. Menurut perinsip ini hakikat belajar dan mengajar ialah melatih murid belajar sendiri dan mau belajar sendiri. Guru hanyalah seorang penolong murid dalam mencapai tujuan itu. Karena itu tentulah prinsip ini harus dianggap amat penting.[10]
Dalam metode demonstrasi dengan media audio visual tentang pengurusan jenazah ini lebih memudahkan siswa dalam memahami dan mengerti tata cara pengurusan jenazah karena dalam metode ini selain siswa mendapat penjelasan, siswa juga dapat memperaktekkanya secara langsung ditambah siswa dapat melihat secara langsung melalui audio visual tata cara pengurusan jenazah yang benar dan jelas.
Berdasarkan uraian diatas sebagai gambaran problem dalam memperoleh efektifitas dan efesien pembelajaran materi PAI khususnya Fiqih maka peneliti mencoba mengangkat permasalahan melalui pendekatan teoritis dan empirik, maka peneliti formulasikan kedalam judul penelitian yaitu Penerapan Metode Demonstrasi DenganMedia Audio Visual   Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Materi Tata  Cara Pengurusan Jenazah Kelas XB Raudlatul Ulum II Putukrejo” dari sini diharapkan dapat menemukan pemecahan masalah sehingga dapat menggapai tujuan yang diharapkan.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang hendak dikaji dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.      Bagaimana penerapan metode demonstrasi dengan media audio visual ini dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran fiqih materitata cara pengurusan jenazah?
2.      Apakah penerapan metode demonstrasi dengan media audio visual ini dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran fiqih materi tata cara pengurusan jenazah?

C.    Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitianya sebagai berikut:
1.      Untuk memahami Bagaimana penerapan metode demonstrasi dengan media audio visual ini dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran fiqih materi tata cara pengurusan jenazah.
2.      Untuk memahami Apakah penerapan metode demonstrasi dengan media audio visual ini dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran fiqih materi tata cara pengurusan jenazah.

D.    Manfaat Penelitian
1.      Manfaat secara Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tentang upaya peningkatan pemahaman siswa kelas XB Raudlatul Ulum II Putukrejo dan untuk menambah referensi, literature tentang strategi pembelajaran pada umumnya,  khususnya strategi pembelajaran fiqih.
2.      Manfaat secara Praktis
a.       Bagi Guru, sebagai bahan pertimbangan, masukan bagi guru pendidikan fiqih   khususnya dalam menciptakan proses pembelajaran  tatacara pengurusan jenazah dan dapat dijadikan sebagai alternatif untuk memilih atau menyiapkan setrategi pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa.
b.      Bagi siswa, pelaksanaan penelitian ini akan dapat membuat siswa lebih berperan aktif dan lebih terampil dalam belajar serta dapat merangsang kemampuan berfikir siswa dalam memahami materi-materi yang diajarkan sehingga dapat memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan dalam upaya mengembangkan pengetahuan.
c.       Bagi Sekolah, sebagai bahan pemberian alternatif model strategi mengajar pada mata pelajaran fiqih guna meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan pemahaman siswa.
d.      Bagi Peneliti, sebagai bahan kajian tentang metode pembelajaran demonstrasi dengan media audio visual dan manfaatnya secara langsung di dalam meningkatkan atkvitas siswa khususnya dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran fiqih.

E.     Penelitian Terdahulu
Dalam Penelitian tindakkan kelas ini ada beberapa penelitian sebelumnya yang hampir sama dan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan, penelitian sebelumnya tersebut antara lain:
1.      Penbelitian Jannatul Firdaus, Skripsi (2013) yang berjudul “Penggunaan Metode Demonstrasi melalui Media Audio Visual dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran PAI Tentang Wudhu’ dan Tayammum di SMP Al-Azhar Jeru Turen Malang”.

2.      Penelitian Farhan, Skripsi (2013) yang berjudul “Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Pembelajaran Sholat dan Khotbah Jum’at Pada Siswa Kelas VII MTS Nahdlatul Ulama’ Kedemangan Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang.
3.      Penelitian Murniatun Hasanah, Skripsi (2013) yang berjudul “Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Fiqih di Kelas XA Madrasah Aliuah Raudlatul Ulum Putri Ganjaran Goindanglegi Malang.
Dari beberapa penelitian diatas dapat dibandingkan sebagai berikut, penelitian nomer satu menitik beratkan pada peningkatan motivasi dan prestasi siswa.penelitian yang kedua menitik beratkan pada peningkatan pembelajaran, sedangkan penelitian yang ketiga lebih menitik beratkan pada peningkatan motivasi siswa. Dalam beberapa penelitian diatas masi belum ada gambaran jelas  sejauh mana peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran yang disampaikan dengan adanya metode demonstrasi dengan media Audio Visual, lebih-lebih dalam masalah pembelajaran fiqih yang memerlukan peraktek khususnya pada tata cara pengurusan jenazah. Itulah titik pembeda antara penelitian ini dengan tiga penelitian di atas.

F.     Sistematika Pembahasan
Untuk mendsapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh tentang isi penelitian tindakan kelas ini, secara singkat dapat dilihat pada sistematika pembahasan di bawah ini, dimana dalam penelitian tindakan kelas (class action research) ini dibagi (5) lima bab antara lain:
BAB I
:
Pendahuluan yang meliputi: Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penelitian terdahulu, penegasan istilah, hipotesis tindakan, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II
:
Kerangka teori yang terdiri dari: Metode demonstrasi, media audiovisual, peningkatan, pemahaman, pengertian jenazah,
BAB III
:
Metode penelitian yaitu dengan tinjauan tentang: jenis penelitian dan pendekatan, lokasi dan waktu penelitian, sumber data, teknik penggalian data, teknik analisis data, teknik pengecekkan keabsahan data.
BAB IV
:
Paparan data dan hasil penelitian yang meliputi: Prosedur penelitian, siklus I (perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi), refleksi, observasi aktivitas guru siklus I, observasi aktivitas siswa siklus I, evaluasi, siklus II (perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi), refleksi, observasi aktivitas guru siklus II, observasi aktivitas siklus II.




























DAFTAR PUSTAKA


Departemen Agama RI. (2005). Al-Qura’an dan Terjemahannya. Jakarta: Al-Huda.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun ( 2003). SistemPendidikan Nasional. Jakarta.
Tim KBB (1996). “Kongres Budaya dan Bahasa Indonesia”. Makalah. Jakarta.
Drs. Djamarah,SyaifulBahri, Aswan Zain (2006). “StrategiBelajarMengajar”. Jakarta: PT RinekaCipta.
Susilofy (18Februari 2011). ”penerapan metode demonstrasi dengan media benda asli untuk meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan alam siswa kelas v semester I”. http://susilofy.wordpress.com.
Prof. Dr. Ramayulis (2005). “Metodologi Pendidikan Agama Islam”. Jakarta: Kalam Mulia.
Dr. Tafsir, Ahmad (2013). “MetodologiPengajaran Agama Islam”. Bandung: PT Remaja Rosdakarnya Offset.



Tulisan ini diposkan oleh: Najmal Falaq
Tgl./Bulan/Tahun            : 10 januwari 2015
Nomer telefon                  : 081555906438
Imail                                 : najmalfalah@yahoo.co.id




[1]Q.S. Al-Alaq (95): 5.
[2]Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. (Jakarta, 8 Juli 2013).

[3]Tim KBBI, Makalah Kongres Budaya dan Bahasa Indonesia, (Jakarta: 1996), halaman 14.
[4]Drs. Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain,Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta, PT Rineka Cipta, 2006), halaman 90.
[5]Susilofy ”penerapan metode demonstrasi dengan media benda asli untuk meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan alam siswa kelas v semester I” http://susilofy.wordpress.com(diakses pada18 Februari 2011)”.
[6]Siti Aisyah dan teman-teman murit kelas XB, wawancara, ( 18, 11, 2013).
[7]Drs. Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain,Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta, PT Rineka Cipta, 2006), halaman 46.
[8]Ibid, halaman122.
[9]Mukhtashor Shahiih al-Imam al-Bukhoriy: 6705.
[10]Dr.Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarnya Offset, 2013) halaman 27.

No comments:

Post a Comment