UQUDULLUJAIN KECEMBURUAN
Rasulullah
S.A.W bersabda : ”INNII LAGHAAYUURUN WAMAA MINIMRI-IN LAA YAGHAARUILLAA
MANKUUSUL QALBI” Sesungguhnya aku ini pecemburu. setiap orang yang tidak
mempunyai rasa pecemburu, maka tidak lain kecuali orang itu berhati terbalik”
(Al hadits) Rasulullah S.A.W bersabda:”Sesungguhnya Allah S.W.T itu pecemburu,
dan orang mukmin itu hendaknya pecemburu. Kecemburuan Allah adalah jika ada
orang mukmin yang melakukan prbuatan yang diharamkan oleh Allah. (Diriwayatkan
oleh Ahmad, bukhari, muslim dan turmudzi dari abu hurairah) Imam Ali Ra
mengatakan, ”Apakah kalian tidak malu. Apa kalian tidak cemburu membiarkan
perempuan-perempuan(istri-istri)mu keluar ketengah tengah kaum lelaki. Ia
melihatnya dan mereka memperhatikan dirinya”.
Sebaliknya
cemburu yang berlebihan juga tidak baik. Imam Ali Ra mengatakan hal itu,
”Janganlah kamu berlebihan mencemburu. Sebab dengan kecemburuan yang berlebihan
itu sama artinya menuduh istrimu berbuat buruk”.
Rasulullah
S.A.W bersabda : ”Sesungguhnya di antara kecemburuan ada yang di cintai Allah
dan ada pula kecemburuan yang di benci Allah. Di antara sikap berbangga diri
ada yang di sukai Allah dan ada pula sikap berbangga diri yang di murkai Allah.
Adapun kecemburuan yang di sukai Allah adalah kecemburuan (Dalam hal
keragu-raguan). Kecemburuan yang di benci Allah adalah kecemburuan di luar hal
itu. Adapun sikap berbangga diri yang di sukai Allah adalah keberbanggaan
seseorang ketika maju kemedan pertempuran di saat terjadinya bencana. Sikap
keberbanggaan yang dibenci Allah adalah dalam hal kebatilan”.
Di
Era globalisasi dewasa ini, kalau ada perempuan keluar rumah maka hampir di
pastikan menjadi sasaran godaan kaum lelaki. Mungkin dengan cara mengedipkan
matanya atau disentuh. Ada pula yang sekedar di pegang dan ada pula yang
disindir dengan kata kata yang jorok yang tidak mengenakan telinganya.
Yang
terakhir itu tentu saja khusus bagi orang baik-baik dan orang sholehah serta
selalu menjaga kehormatannya. Ibnu Hajar mengatakan, jika seorang perempuan
(istri)bermaksud hendak keluar untuk menjenguk orang tua, misalnya, sebenarnya
tidak dilarang. Tetapi terlebih dulu harus memperoleh izin dari suaminya. yang
perlu diperhatikan pula, hendaknyaketika keluar jangan memamerkan perhiasan dan
dandanannya. Sebaiknya bahkan dirinya dianjurkan agar berdandan sebagaimana
seorang pelayan yang kotor tubuhnya.
Pakaian yang dikenakannya tidak
perlu bagus, melainkan pakaian yang sederhana. Pandangan hendaknya dijaga, di
tundukkan sepanjang jalan. Tidak perlu tengok kanan dan kiri. Kalau tidak
begitu justru akan membuka kesempatan untuk melakukan kemaksiatan kepada Allah,
Rasul-NYA dan kemaksiatan kepada suaminya.
Tulisan
ini diposkan oleh: Najmal Falah
Nomer
telepon : 081555906438
Tanggal,
Bulan, Tahun : 4/27/2015
Alamat : Sumber Nanas Gedangan Malang
No comments:
Post a Comment