UQUDULLUJAIN
BAB 18 "LARANGAN
BERHIAS DAN BERBUSANA BERLEBIHAN"
Di riwayatkan dari Aisyah RA,
katanya ketika Rasulullah S.A.W sedang duduk beristirahat di masjid, tiba tiba
ada seorang perempuan golongan muzainah terlihat memamerkan dandanannya di
masjid sambil menyeret nyeret busana panjangnya Rasulullah S.A.W bersabda:”Hai
sekalian manusia, laranglah istri istrimu (termasuk anak anak remaja perempuan
yang mereka miliki) mengenakan dandanan seraya berjalan angkuh di dalam masjid.
Sesungguhnya Bani Israil tidak akan dilaknati sehingga kaum perempuan mereka
dandanan menyolok(berlebihan)dan berjalan di dalam masjid. (Di riwayatkan Ibnu
majah)
Rasulullah S.A.W bersabda : ”mana
saja seorang perempuan yang mengenakan wewangian, kemudian keluar rumah lalu
melewati orang banyak dengan maksud agar mereka mencium bau harumnya, maka
perempuan itu termasuk golongan perempuan yang berzian dan setiap mata yang
memandang itu melakukan zina (diriwayatkan Ahmad Annasai dan Al Hakim dari Ibnu
abu Musa Al Asy’ari)
Rasulullah S.A.W bersabda :”Aku
melihat di sorga, ternyata sebagian besar isinya (yakni penghuninya ) adalah
golongan orang fakir. Dan aku melihat neraka ternyata sebagian besar
penghuninya kulihat dari golongan orang perempuan”. (Diriwayatkan oleh Ahmad,
Muslim, Turmudzi, dari Anas dan diriwayat oleh bukhori dan Turmudzi dari Imran
bin Hashin) Yang demikian itu di sebabkan karena, mereka sedikit sekali menaati
Allah, menaati Rasul-NYA dan menaati suaminya. Sebaliknya mereka lebih suka
memamerkan dandannannya (tabaruj).
Dalam pengertiannya yang di sebut
“tabaruj” adalah seorang perempuan apabila bermaksud keluar rumah mengenakan
pakaian yang lebih bagus dan berdandan mencolok yang tidak biasanya seperti
itu. Ia keluar itu dapat mengganggu kaum lelaki, Kalaupun ia bisa menyelamatkan
diri, tetapi kaum lelaki tidak akan selamat dari sikapnya. Karena itu Nabi
Muhammad S.A.W menngingatkan bahwa, orang perempuan itu segala aurat.
Rasulullah S.A.W bersabda :”Orang perempuan itu segala aurat. Apabila keluar
rumah maka syetan memperhatikannya terus untuk menyesatkannya. Dan yang lebih
mendekatkan seorang perempuan kepada Allah adalah jika berada di rumahnya”.
Dalam Riwayat lain di
jelaskan:”Orang perempuan itu segala aurat, maka pingitlah mereka, Karena
manakala seorang perempuan keluar jalan, dan keluarganya berkata:”hendak kemana
kamu.. ?”. Ia menjawab: ”aku hendak membesuk orang sakit, atau aku hendak
mengiringi jenazah, maka tidak henti hentinya syetan menggodanya hingga ia
mengeluarkan lengannya (yakni ia mengeluarkan sebagian tubuhya). Tidak ada
perempuan yang berusaha memperoleh keridhoan Allah seperti kalau dirinya
tinggal di rumah, menyembah Tuhannya dan meaati suaminya’.
Hatim Al Asham mengatakan, Wanita
sholehah itu menjadi tiangnya agama dan sebagai pemakmur(yang meramaikan)rumah
serta membantu suami melaksanakan ketaatan pada Allah. Sebaliknya perempuan
yang suka melanggar hukum, dapat menghancurkan hati suaminya dengan tertawa.
Abdullah bin ‘umar Ra mengatakan:”Tanda tanda perempuan yang shalihah adalah,
jika mempunyai kecintaan takut pada Allah dan bersikap qona’ah (menerima apa
adanya)terhadap apa yang di berikan Allah. Ia di hiasi sifat pemurah terhadap
perkara yang di miliki, ibadahnya baik, berbakti pada suami dan gemar mempersiapkan
diri beramal shalih untuk persiapan mati.
Tulisan
ini diposkan oleh: Najmal Falah
Nomer
telepon : 081555906438
Tanggal,
Bulan, Tahun : 4/6/2015
Alamat : Sumber Nanas Gedangan Malang
No comments:
Post a Comment