(1). Bagaimana kecenderungan mufassirin
(mutaqaddi-min – mutaakhirin) dalam menyimpulkan perintah memasuki Islam secara
kaffah sesuai teks ayat : أدْخـُلوُا فِى السِّـلْمِ كَافَّةً (QS. al-Baqarah :
208)?
Jawaban :
Kecenderungan Mufassirin dalam menafsirkan perintah masuk Islam
secara kaffah ada dua golongan yaitu :
المراجع:
التفسير الكبير للإمام فخر الدين محمد بن عمر
الرازى {ط.دار الكتب العلمية}
(يَاأيُّهَا الذِيْنَ آمَنُوا) بِِالألْسِنَةِ
(أدْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَافَّةً) أى دُومُوا عَلَى الإِسْلاَمِ فِيمَا
يَسْتَأنِفُوْنَهُ مِنَ العُمْرِ وَلاَ تَخْرُجُوا عَنْهُ وَلاَ عَنْ شَرَائِعِهِ
.... الى أن قال ... قَالَ القَفَّالُ (كافة) يَصِحُّ أنْ يُرْجَعَ الَى
المَأمُورِينَ بِالدُّخُولِ اى أُدْخُلُوا بِأجْمَعِكُمْ فِى السِّلمِ وَلاَ
تَفَرَّقُوا وَلاَ تَخْتَلِفُوا - الى ان قال- وَيَصْلُحُ أنْ يُرْجَعَ اِلَى
الإِسْلاَمِ كُلُّهُ اى فِى كُلِّ شَرَائِعِهِ، قالَ الوَاحِدِى رَحِمَهُ الله:
هَذَا ألْيَقُ بِظَاهِرِ التَّفْسِيرِ لأنَّهُمْ أُمِرُوا بِالقِيَامِ كُلِهَا
Terjemah : "Firman Allah (artinya) : “Wahai orang-orang yang
beriman masuklah kalian dalam Islam secara keseluruhan”. Maksudnya tetaplah
kalian semua diatas agama Islam sejak awal permulaan dan janganlah kalian keluar
dar Islam dan syariat Islam -sampai perkataan mufassir- Imam Qaffal berkata :
kata “kaaffah = keseluruhan” bisa kembalikan kepada mereka yang diperintah masuk
Islam, sehingga maksudnya : masuklah kalian kesemuanya dalam agama Islam dan
janganlah berpisah-pisah dan jangan pula berbeda-beda, -sampai perkataan
mufassir- dan pastas pula kata “kaaffah = keseluruhan” dikembalikan kepada
Islam, yakni seluruh syariat Islam. Al Wahidi ra berkata : pendapat ini lebih
layak dengan dhahirnya tafsir karena mereka (orang-orang mukmin) diperintah
melaksanakan keseluruhan syariat Islam."
تفسير النسفى الجزء الأول ص. 104-105
يا أيها الذين
آمنواادخلوا فى السلم وبفتح السين حجازى وهو الاستسلام والطاعة أي استسلموا لله
وأطيعوه أو الإسلام والخطاب لأهل الكتاب لأنهم آمنوا بنبيهم وكتابهم أو للمنافقين
لأنهم آمنوا بألسنتهم كافة لا يخرج أحدمنكم يده عن طاعته حال من الضمير فى ادخلوا
أى جميعا أو من السلم لانها تؤنث كأنهم أمروا أن يدخلوا فى الطاعات كلها أو فى شعب
الإسلام وشرائعه كلها وكافة من الكف كأنهم كفوا أن يخرج منهم أحد باجتماعهم
Terjemah : “Hai orang-orang yang beriman masuklah kalian
semua didalam keselamatan” , salmi dengan dibaca fathah sinnya itu menurut Ahli
Hijaz yang artinya menyerah dan taat. Maksudnya menyerahlah kalian kehadirat
Alloh dan taatlah kepada-Nya. Atau Islam dan berarti pembicaraan ini ditujukan
kepada Ahli Kitab, karena mereka Iman kepada Nabi-Nya dan Kitab-Nya,atau
pembicaraan ditujukan kepada orang-orang munafik karena mereka beriman hanya
dengan lisannya. Kata kaaffah (secara keseluruhan) artinya tak satupun dari
kalian yang keluar dari taat kepada Alloh, sehingga lafadz Kaffah itu menjadi
Haal dari dhomir yang ada pada Udkhuluu yang semakna denga jami’an yang
artinya semua atau kaaffah menjadi haal dari Assilmi karena ia muannats.
Seakan-akan mereka diperintah untuk melakukan seluruh ketaatan atau
cabang-cabang Islam dan syariat-syariatnya. Lafadz Kaaffah dari kata Al Kaffa,
seakan-akan mereka mencegah jangan sampai seorangpun dari mereka keluar
sebabmereka telah berkumpul."
التفسير المنير للدكتور وهبة الزحيلي جز 2 ص 340 ط : دار
الفكر المعاصر
الاسلام كل لايتجزء فمن امن به وجب عليه الأخذ به كله فلا يختار
منه مايرضيه ويترك مالايرضيه او يجمع بينه وبين غيره من الأديان لأن الله تعالى امر
باتباع جميع تعاليمه وتطبيق كل فرائضه واحترام مجموع نظامه بالحل او الإباحة والحظر
او الحرمة
Terjemah : Agama Islam sesuatu yang utuh yang tak boleh
dipecah-pecah, maka barang siapa beriman kepada islam maka ia wajib mengambil
keseluruhannya. Jadi dia tidak boleh memilih hukum Islam yang ia senangi dan
meninggalkan hukum Islam yang tidak ia sukai atau mengumpulkan antara Islam dan
agama-agama yang lain, karna Allah Ta’ala memerintahkan mengikuti seluruh
ajaran-ajaran Islam, menerapkan semua kewajiban-kewajibannya dan memulyakan
semua aturan-aturannya tentang halal dan haram.
(2). Apakah manifestasi berislam secara
kaffah mengharuskan pemberlakuan syari’at Islam dalam kehidupan bernegara
(konstitusional) dan kehidupan bermasyarakat (kultural) di Indonesia
?
Jawaban : Penerapan syari'at Islam dalam kehidupan bernegara
(konstitusi) dan dalam kehidupan bermasyarakat (kultur) adalah tanggung jawab
bersama setiap muslim. Usaha menerapkan hukum Islam dalam konstitusi negara
harus dilaksanakan dengan cara-cara yang jauh dari kekerasan. Tahapan amar
ma'ruf nahy munkar adalah satu-satunya cara yang dapat ditempuh dalam
memperjuangkan berlakunya hukum Islam dalam negara.
بغية المسترشدين ص : 271
وَالاسْلاَمُ لاَيَسْمَحُ
المُسْلِمَ اَنْ يَتَّخِذَ مِنْ غَيْرِ شَرِيْعَةٍ الله قَانُونًا وَكُلُّ مَا
يَخْرُجُ عَنْ نُصُوصِ الشَّرِيعَةِ اوْ مَبَادئِهَا العَلِيَّةِ اَو رُوْحِهَا
التَشْرِيْعِيَّةِ مُحَرَّمٌ تَحْرِيْمًا قَاطِعًا عَلَى المُسْلِمِ بِنَصِّ
القُرْانِ الصَّرِيْحِ
Terjemah : Islam tidak memberi toleransi kepada orang Islam
untuk menjadikan undang-unfang dari selain syariat Allah. Dan setiap sesuatu
yang keluar dari nash syariat atau dasar-dasar syariat yang luhur atau (ruh)
jiwa tasyri’iyyah adalah diharamkan secara pasti atas orang muslim berdasarkan
dalil nash al Qur’an yang jelas.
بغية المسترشدين:271 دار الفكر
(فائدة) –الى ان قال-
وَمِنْهَا تَجِبُ أنْ تكُونَ الأحْكَامُ كُلُهَا بِوَجْهِ الشَّرْعِ الشَّرِيْفِ
وَأمَّا أحْكَامُ السِّيَاسَةِ فَمَا هِىَ إلاَّ ظُنُونٌ.
Terjemah : (Faidah) sampai perkataan mushannif : Sebagian
diantaranya, semua hukum harus memakai syariat yang mulia, sedangkan hukum
siyasah (politik) tiada lain hanyalah menggunakan prasangka-prasangka.
تفسير ابن كثير جز 2 ص : 16
وقال علي بن ابى طلحة عن
ابن عباس قوله ومن لم يحكم بما انزل الله فاؤلئك هم الكافرون قال ومن جحد ما انزل
الله فقد كفر ومن اقر به ولم يحكم به فهو ظالم فاسق
Terjemah : Berkata Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu Abbas
tentang firman Allah (artinya) : “ Barang siapa tidak menghukumi dengan hukum
yang diturunkan Allah, maka mereka itu orang-orang kafir”, bahwa barang siapa
mengingkari hukum yang ditutrunkah Allah maka dia kafir dan barang siapa
mengakui hukum Allah namun dia tidak menghukumi dengannya dia itulah orang
dhalim dan fasik.
غاية تلخيص المراد ص : 263
يجب على الحاكم الوقوف
على احكام الشريعة التى اقيم لها ولا يتعداه الى احكام السياسة بل يجب عليه قصر من
تعدى ذلك وزجره وتعزيره وتعريفه ان الحق كذا
Terjemah : Wajib atas seorang hakim tetap konsisten pada
hukum-hukum syariat sesuai tujuan dinobatkannya hakim itu dan jangan sampai
melampaui sampai pada hukum-hukum siyasah (politik), bahkan ia wajib membatasi
orang yang melanggarnya, mencegahnya, menta’zirnya dan memberitahu bahwa hukum
yang benar adalah begini.
(3). Berdosakah orang Islam di Indonesia
karena membiarkan tidak diamalkannya ajaran syari’at Islam oleh negara tempat ia
menetap tinggal ?
Jawaban :
Bagi yang mampu dan mempunyai akses untuk perjuangan berlakunya
hukum Islam maka harus benar-benar melaksanakan tanggung jawabnya, sehingga
pabila mereka (yang mampu) tidak ada usaha untuk berlakunya syariat Islam di
Indonesia maka berdosa. Bagi masarakat umum berkewajiban memberi dukungan penuh
demi berlakunya hukum Islam.
عَنْ طَارِقِ بْنِ شِهَابٍ قالَ سَمِعتُ رَسو لَ اللهِ
صلى الله عليه وسلم يَقُولُ مَن رَأى مِنكُمْ مُنكَرًا فَليُغَيِّرْهُ بِيَدِه
فَاِن لَم يَسْتطِعْ فَبِلِسانِه فَانْ لَمْ يَسْتطِعْ فَبِقَلبِهِ وَذَلِكَ
اَضْعَفُ الايْمَانِ (رواه البخارى )
Terjemah : Diriwayatkan dari Thariq bin Syihab dia berkata :
aku mendengan Rasulullah saw bersabda : “Barang siapa diantara kalian melihat
kemungkaran, maka hendaknya ia memberantasnya dengan tangan (kekuasaan) nya,
lalu jika ia tidak mampu maka memberantasnya dengan lisannya, lalu jika tidak
mampu maka memberantasnya dengan hatinya dan demikian itu peling lemahnya iman.
(HR: Bukhari)
الغنية لطالب طريق الحق جز 1 ص : 51
وَقالَ الشَيْخُ
عَبدُ القَادِرِ الجَيلانِى رضِيَ الله عَنهُ فَالمُنْكِرونَ ثلاثةُ اَقسَامٍ
قِسْمٌ يَكُونُ اِنْكارُهُ بِاليَدِ وَهُمُ الأئِمَّةُ وَالسَّلاطِينُ وَالقِسْمُ
الثانِى اِنْكارُهُم بِاللِسَانِ دُونَ اليَدِ وَهُم العُلمَاءُ وَالقِسمُ الثالِثُ
اِنْكارُهُم بِالقَلْبِ وَهُم العَامَّةُ
Terjemah : Syaikh Abdul Qodir Jailani berkata :
Orang-orang yang menginkari (menentang) itu ada tiga macam :
- Ingkar
dengan kekuatan yaitu ingkarnya para pemimpin dan penguasa.
- Yang kedua
ingkar dengan lisan bukan dengan kekuatan yaitu ingkarnya para ulama’
-
Yang ketiga ingkar dengan hati yaitu ingkarnya orang-orang umum.
حاشية الجمل شرح المنهج جز: 5 ص : 182 – 183
وبأمر
بمعروف ونهى عن المنكر اى الامر بواجبات الشرع والنهي عن محرماته اذا لم يخف على
نفسه او ماله او على غيره مقسدة المنكر الواقع
Terjemah : Perintah kebagusan mencegah kemungkaran artinya
perintah dengan kewajiban-kewajiban syara’ dan mencegah dari perkara yang
diharamkan syara’. kalau memang dia tidak takut pada kerusakan yang terjadi pada
dirinya, hartanya atau yang lain, dengan kerusakan yang nyata.
تفسير البيضاوي ج: 2 ص: 328
ومن لم يحكم بما أنزل
الله مستهينا به منكراله فأولئك هم الكافرون لاستهانتهم به وتمردهم بأن حكموا بغيره
ولذلك وصفهم بقوله الكافرون و الظالمون و الفاسقون فكفرهم لإنكاره وظلمهم بالحكم
على خلافه وفسقهم بالخروج عنه
Terjemah : Barang siapa menghukumi tidak sesuai hukum yang
diturunkan Alloh bahkan dia malah menghinanya, dan menginkarinya, maka dihukumi
Kafir. Karena dia menghina terhadap hukum dan menolaknya dengan gambaran dia
menghukumi tanpa memakai hukumnya Alloh, karena itu Alloh mensifati mereka
dengan predikat kafirun, dholimun, dan fasiqun. Sifat kafir karena mereka inkar
dan aniaya dengan menghukumi dengan selain huku Alloh dan kefasikan mereka
karena mereka keluar dari hukum-hukum-Nya.
(4). Bolehkah masing-masing WNI yang
beragama Islam atau kelompok mereka menerapkan secara sepihak hukum publik yang
menjadi bagian dari syari’at Islam (seperti hukum jinayat) ?
Jawaban :
Penerapan syariat Islam di bidang pemberlakuan hudud (hukuman
mati, potong tangan, cambuk dan lain-lain) adalah hak prerogratif negara.
Masyarakat umum tidak boleh melaksanakan sendiri-sendiri atau pada kelompok
masing-masing.
Tambahan:
Bagi organisasi-organisasi Islam seperti NU, diharapkan
memberikan masukan-masukan kepada pemerintah untuk berlakunya hukum Islam dalam
konstitusi negara.
الفقه الإسلامى وادلته الجزء السادس ص:58
ثَانِيًا لا يُقِيمُ
الحُدُودُ إلاَّ الإمَامُ اَو مَنْ فَوَّضَ اِلَيهِ إلإِمَامُ بِاتِّفَاقِ
الفُقَهَاءِ لأَنَّهُ لَمْ يَقُمْ حَدٌّ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ الله صلى الله عليه
وَسَلمَ إلاَّ بِإذْنِهِ وَلا فِى أيَّامِ الخُلفَاءِ إلاَّ بِإذْنِهِمْ وَلأَنَّ
الحَدَّ حَقُّ اللهِ تعَالى يَفْتقِرُ اِلى الإِجْتِهَادِ وَلا يُؤْمَنُ فِيه
الحَيفُ فَلَمْ يَجُزْ بِغَيرِ إذْنِ الإمَامِ
Terjemah : Kedua: tidak boleh menegakkan hukuman kecuali
seorang imam atau orang yang dikasih kepercayaan (mandat) oleh imam. bitthifaqil
fuqoha’ (sesuai kesepakatan ahli fiqih), karena had (hukuman) tidak ditegakkan
pada masa hidupnya Nabi SAW, kecuali dapat izin dari beliau dan pada masa
Khulafaur rasyidin kecuali dapat izin dari beliau-beliau. Karena hukuman (had)
itu haqqulloh yang membutuhkan ijtihad (kesungguhan yang maksimal), dan padahal
tak ada jaminan aman dari penyelewengan, karenanya maka tidak boleh (menghukum)
kecuali dengan izin imam.
الموسوعة الفقهية 3:167
اَلإسْتِبْدَادُ المُفْضِى
اِلىَ الضَّرَرِ اَوِ الظُّلْمِ مَمْنُوْعٌ كَالإسْتِبْدَادِ فِى احْتِكَارِ
الاَقْوَاتِ وَاسْتِبْدَادِ اَحَدِ الرَّعِيَّةِ فِيمَا هُوَ مِنَ اخْتِصَاصِ
الاِمَامِ مِثلَ الْجِهَادِ وَالاِسْتِبْدَادِ فِى إقَامَةِ الحُدُودِ بِغَيْرِ
إذْنِ الإمَامِ.
Terjemah : Sewenang-wenang yang dapat menimbulkan terhadap
dhoror (bahaya) atau dzolim itu dilarang, seperti sewenang-wenang menimbun
makanan pokok, dan sewenang-wenangnya salah satu rakyat dalam urusan yang
merupakan hak khusus imam, seperti jihad (berperang) dan sewenang-wenang
menegakkan hukuman (had) dengan tanpa izinnya imam.
الموسوعة الفقهية 17/240-242
الشرط السادس: الإذن من
الإمام:16 – اشترط فريق من العلماء فى المحتسب أن يكون مأذونا من جهة الإمام أو
الوالي،وقالوا: ليس للآحاد من الرعية الحسبة والجمهور على خلافه الا فيما كان
محتاجا فيه الى الاستعانة وجمع الاعوان وما كان خاصا بالائمة او نوابهم كاقامة
الحدود وحفظ البيضة وسد الثغور اما ما ليس كذلك فان لآحاد الناس القيام به لان
الادلة وردت فى الامر والنهي والدع عاماة - الى ان قال - واما جمع الاعوان وشهر
الاسلحة قد يجر الى قتنة عامة ففيه نظر وقد ذهب الى اشتراط الاذن فى هذه الحالة
جماهر العلماء لانه يؤدي الى الفتن وهيجان الفساد وكذلك ما كان مختصا بالأئمة
والولاة فلا يستقل بها الآحاد كالقصاص، فإنه لا يستوفى إلا بحضرة الإمام ،لأن
الإنفراد باستيفائه محرك للفتن
Terjemah : Syarat No. 6 : Dapat izin
dari imam. Sebagian Ulama’ mensyaratkan untuk relawan harus mendapat izin dari
imam atau dari penguasa (wali). Para Ulama berkata: Bagi individu rakyat tidak
boleh menjadi relawan ) eksekutor hukuman ). Kebanyakan ulama’ tidak sependapat
dengan syarat diatas kecuali dalam urusan yang memerlukan bantuan dan
mengumpulkan banyak pembantu dan urusan yang khusus bagi imam atau penggantinya
seperti menegakkan hukuman, menjaga keutuhan/persatuan memperkuat benteng
pertahanan dan mengirikan pasukan. Adapun hal-hal yang tidak seperti diatas bagi
individu-individu manusia boleh melakukannya karena dalil-dalil tentang
perintah, larangan dan pencegahan berlaku umum -sampai perkataan mushannif-
adapun mengumpulkan pembantu-pembantu dan menghunus pedang itu bisa jadi
menimbulkan fitnah yang merata, maka dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat.
Kebanyakan para ulama’ dalam hal yang seperti ini berpendapat harus mendapat
izin dari imam karna bisa menimbulkan fitnah dan gejolaknya kerusakan. Dan
demikian pula sesuatu yang khusus bagi imam dan penguasa, maka perorangan tidak
boleh melakukan sendiri, seperti qishos (hukuman balasan sepadan) . Sesungguhnya
seseorang tidak boleh melaksanakan (hukuman) kecuali adanya persetujuan dari
imam, karena kesendirian dalam malaksanakan hukuman, akan dapat menimbulkan
fitnah.
(5). Sesuaikah dengan prinsip ahkam
sulthaniyah bila secara diam-diam sekelompok umat Islam di Indonesia membaiat
dan mengesahkan amir/pemimpin Islam guna menjadi landasan legitimasi ibadah atau
pengamalan agama kelompok tersebut ?
Jawaban:
Membaiat dan mengesahkan amir/pemimpin Islam dengan tidak
mengakui terhadap keabsahan kepemimpinan yang sudah ada tidak sesuai dengan
prinsip hukum bernegara menurut Islam.
المراجع:
كشاف القناع للبهوتى الحنبلى الجزء السادس
ص:205
الرَّابِعُ قَوْمٌ مِنْ أهْلِ الحَقِّ بَايَنُوا الإمَامَ وَرَامَوْا
خَلْعَهُ أي عَزْلَهُ أوْ مُخَالَفتَهُ بِتَأوِيْلٍ سَائِغٍ بِصَوَابٍ أوْ خَطَأٍ
وَلهُمْ مَنْعَةٌ وَشَوْكَةٌ بِحَيثُ يَحْتاجُ فِي كَفِّهِمْ إلَى جَمْعِ جَيْشٍ
وَهُم البُغَاةُ المَقصُودُونَ بِالتَّرْجَمَةِ فَمَن خَرجَ عَلَى إمَامٍ عَدْلٍ
بِأحَدِ هَذهِ الوُجُوهِ الأرْبَعةِ بَاغِيًا وَجَبَ قِتالُهُ لِمَا تَقَدَّمَ
أوَّلَ البَابِ
Terjemah : Yang ke-empat: suatu kaum dari ahli haq
(kebenaran) melawan terhadap imam dan menuduh bahwa ia telah
terpecat/menentangnya dengan ta’wil yang benar/salah, dan mereka itu memiliki
kekuatan dan kekuasaan, sekira imam butuh terhadap pasukan untuk mencegah mereka
, maka kaum itu dikatakan AL Bughoh (penentang Imam) sebagaimana yang
dikehendaki dalam terjemah/judul barang siapa memberontak terhadap Imam yang
‘adil dengan sebab satu diantara empat macam dengan jelas-jelas membangkang maka
orang tersebut wajib diperangi karna adanya keterangan yang sudah dijelaskan
diawal bab.
التشريع الجنانى الإسلامى لعبد القادر عودة الجزء الثانى
ص:675
يشترط لوجود جريمة البغى الخروج على الإمام والخروج المقصود هو مخالفة
الإمام والعمل لخلعه أو الإمتناع عما وجب على الخارجين من حقوق ويستوى أن تكون هذه
الحقوق لله اى مقررة لمصلحة الجماعة او للأشخاص اى مقررة لمصلحة الأفراد فيدخل
تحتها كل حق تفرضه الشريعة للحاكم على المحكوم وكل حق للحماعة على الأفراد وكل حق
للفرد على الفرد فمن امتنع عن أداء الزكات فقد امتنع عن حق وجب عليهم ومن امتنع عن
تنفيذ حكم متعلق بحكم الله كحد الزنا أو متعلق بحق الأفراد كالقصاص فقد امتنع عن حق
وجب عليه ومن امتنع عن طاعة الإمام فقد امتنع عن الحق الذى وجب عليه وهكذا ولكم من
المتفق عليه أن الإمتناع عن الطاعة فى معصية ليس بغيا وإنما هو واجب على كل مسلم
لأن الطاعة لم تفرض إلا فى معروف ولا تجوز فى معصية.
Terjemah : Disyaratkan wujudnya kejahatan makar adalah
membangkang terhadap Imam. Pembangkangan dimaksud yaitu menentang imam dan
melakukan yang mengarah kepada pemecatan imam atau menolak hak-hak yang wajib
atas para pembangkang. Dan sama hak-hak ini bagi Allah ya’ni yang ditetapkan
demi kemaslahatan orang banyak atau perorangan maksudnya ditetapkan demi
kemaslahatan perorangan. Termasuk didalam hak-hak ini setiap hak yang diwajibkan
syari’at bagi hakim atas orang yang dihukumi, setiap hak bagi golongan atas
perorangan dan setiap hak bagi perorangan atas perorangan. Jadi barang siapa
mencegah membayar zakat maka berarti dia mencegah hak yang wajib atas mereka dan
barang siapa mencegah menegakkan hukum yang behubungan dengan hukum Allah
seperti hukuman zina atau yang berhubungan dengan hak perorangan seperti Qishos
maka ia mencegah haq yang wajib atas dia. Dan barang siapa menolak ta’at kepada
imam maka berarti ia menolak hak yang wajib atas dia dan seterusnya. Bagi
kalian dari hal yang disepakati ulama’bahwa sesungguhnya menolak taat didalam
maksiat bukanlah pembangkangan akan tetapi suatu kewajiban atas setiap orang
Islam, karena taat itu tidak wajib kecuali dalam kebaikan dan taat pada
kemaksiatan tidak diperbolehkan.\
البيان في فقه الامام الشافعي جز 12 ص 9 ط: دار الكتب
العلمية
قال القفال وسواء كان الامام عادلا او جائرا فان الخارج عليهم باغ
اذالإمام لاينعزل بالجور وسواء كان الخارج عليه عادلا او جائرا فان خروجه على
الامام جور
Terjemah : Imam Qaffal berkata : baik imam itu adil atau
menyeleweng, maka membangkang kepadanya adalah bughat, karena imam tidak bisa
terpecat sebab menyeleweng baik pihak pembangkang itu adil atau menyeleweng.
Sebab membangkang kepada imam adalah perbuatan makar.
(6). Sebagai konsekuensi Islam kaffah
haruskah dilakukan jihad guna menangkal praktek kemungkaran oleh WNI non-muslim,
seperti lokalisasi PSK, penjualan/ konsumsi minuman keras, budidaya hewan babi,
arena hiburan yang penuh ma’shiyat, dan lain sebagainya ?
Jawaban:
Sebagai konsekwensi Islam kaffah dalam rangka menangkal praktek
kemunkaran wajib dilakukan jihad dalam pengertian أمر معروف نهى منكر sesuai
dengan tahapan-tahapannya, dan harus berupaya untuk tidak menimbulkan kemunkaran
yang lebih besar atau fitnah.
المراجع:
أحكام القرأن لإبن العربي ج : 1 ص : 382 ،
مانصه :
(وَلْتكُنْ مِنْكُم أمَّةٌ) دَليلٌ عَلى اَنَّ الأمْرَ بِالمَعْرُوفِ
وَالنَّهْيَ عَن المُنكَرِ فَرْضٌ
Terjemah : Firman Allah (artinya) : “Hendaklah diantara
kalian terdapat ummat, yang mengajak kebaikan”. Ayat ini sebagai dasar perintah
berbuat baik dan mencegah melakukan kemungkaran.
التشريع الجنائ الاسلامى جز 2 ص :677 , ف : الشيخ عبد
القادر عودة , ط : مؤسسة الرسالة
ومع ان العدالة شرط من شروط الامامة الا ان
الرأي الراجح في المذاهب الاربعة ومذهب الشيعة الزيدية هو تحريم الخروج على الامام
الفاسق الفاجر ولو كان الخروج للامر بالمعروف والنهي عن المنكر لان الخروج على
الامام يؤدي عادة الى هو انكر مما فيه وبهذا يمتنع النهي عن المنكر لان منشروطه
لايؤدي الانكار الى ماهو انكر من ذلك الى الفتن وسفك الدماء وبث الفساد واضطراب
البلاد واضلال العباد وتوهين الامن وهدم النظام
Terjemah : Sifat adil itu menjadi syarat untuk menjadi imam
kecuali pendapat yang unggul, itu menurut empat Madzhab, dan menurut madzhab
Syi’ah Zaidiyah. Haram keluar dari imam yang fasiq, lacut itu haram, walaupun
adanya kelauar itu untuk perintah kebaikan dan mencegah kemungkaran. Karena
keluar dari imam bisa mendatangkan kebiasaan ingkar dari perkara tersebut.
Dengan demikian terlarang mencegah kemungkaran. Karena yang disyaratkannya iru
tidak akan mendatangkan keinkaran lain yang lebih darinya. Sampai menimbulkan
fitnah, pertumpahan darah, meratanya kerusakan, kacaunya negara, menyesatkan
masyarakat, merapuhkan keamanan dan merusak tatanan.
بغية المسترشدين ، ص : 251، مانصه :
وَلَهُ
دَرَجَتَانِ . التَعْرِيفُ ثُمَّ الوَعْظُ بِالكَلامِ اللَّطِيفِ ثُمَّ السَّبُّ
وَالتَعْنِيفُ ثمَّ المَنْعُ بِالقَهْرِ ، وَالأوَّلانِ يَعُمَّانِ سَائِرَ
المُسْلِمِينَ وَالأخِيرَانِ مَخْصُوصَانِ بِوُلاةِ الأمُورِ اهـ.
Terjemah : Baginya dua tingkatan, diperingatkan, dinasehati
dengan ucapan yang halus, dicaci maki dan kekerasan kemudian dicegah dengan
paksa.
Sedangkan dua kewajiban yang pertama berlaku umum untuk semua orang
Islam dan yang dua kewajiban yang akhir khusus bagi penguasa